Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat dikonfirmasi terkait rencana rujukan Marsinah akan diusulkan menjadi Pahlawan Nasional (Poto: ifakta.co)
NGANJUK ifakta.co – Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menyatakan komitmennya untuk mendorong aktivis buruh Marsinah agar mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Untuk mendukung langkah tersebut, Pemkab Nganjuk tengah menyiapkan pembentukan tim khusus yang akan mengkaji dan menyusun seluruh dokumen pengusulan.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan bahwa struktur tim tersebut sudah dirancang dan beberapa personel mulai bekerja, meskipun tim resmi belum dibentuk sepenuhnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah ada engkrengan (kerangka tim khusus), tapi memang belum lengkap,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang Marhaen Jumat, (30/5/2025).
Ia menambahkan bahwa sejumlah calon anggota tim telah mulai menghimpun data dan dokumen sebagai syarat administrasi untuk pengajuan gelar pahlawan bagi Marsinah, aktivis buruh asal Desa Nglundo, Nganjuk, yang tewas secara tragis pada 1993.
Lengkapi Dokumen dan Kumpulkan Testimoni
Menurut Kang Marhaen, dokumen penting yang sedang disiapkan meliputi surat pengantar dari Dinas Sosial, biografi lengkap Marsinah, proposal pengusulan, serta testimoni dari sekitar 10 tokoh masyarakat Nganjuk.
“Data-data juga sudah siap, tinggal penyempurnaan-penyempurnaan, kita sesuaikan dengan syarat-syarat pengusulan pahlawan nasional itu,” imbuhnya.
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Nganjuk akan menjadi instansi penggerak utama, dengan koordinasi bersama serikat pekerja dan tokoh masyarakat. Kang Marhaen menegaskan dirinya akan memimpin langsung tim tersebut.
Rencana Seminar dan Dukungan Presiden
Untuk memperkuat proses pengusulan, Pemkab Nganjuk juga berencana menggelar seminar yang melibatkan tokoh masyarakat, perwakilan Kementerian Sosial, Pemprov Jawa Timur, dan akademisi. Seminar tersebut diharapkan dapat menggalang dukungan luas terhadap pemberian gelar kehormatan kepada Marsinah.
Kang Marhaen mengaku pernah mencoba mengusulkan gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah pada periode pertama jabatannya. Namun, baru pada periode kedua ini dukungan semakin menguat.
“Harapan itu muncul setelah Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan saat peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025 lalu,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa sejumlah aktivis perempuan di Jakarta serta kalangan serikat pekerja telah menyuarakan dukungan agar Marsinah dikenang sebagai pejuang hak buruh yang layak diganjar gelar pahlawan.
Targetkan Penetapan Tahun Depan
Dengan dukungan yang semakin mengalir, Pemkab Nganjuk menargetkan pengusulan resmi dapat diajukan ke pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam waktu dekat. Jika proses berjalan lancar, pihaknya berharap Marsinah bisa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2026.
“Juni ini kita kebut, saya pimpin langsung agar segera tuntas. Tinggal sedikit lagi yang perlu dilengkapi,” pungkas Kang Marhaen.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah harus dimulai dari inisiatif masyarakat dan pemerintah daerah, kemudian diteruskan ke tingkat provinsi dan nasional.
(may).