Trump Tuding Rusia Curi Desain Rudal Hipersonik, Putin Bantah dan Tegaskan Pengembangan Sejak 2002

- Jurnalis

Selasa, 27 Mei 2025 - 23:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senjata hipersonic, terbang tinggi (foto:istima)

Senjata hipersonic, terbang tinggi (foto:istima)

ifakta.co – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuduh Rusia mencuri desain rudal hipersonik milik AS saat masa pemerintahan Barack Obama. Tuduhan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara dengan Fox News pada Januari 2025.

“Rusia mencuri desainnya, mereka mendapatkannya dari kami,” ujar Trump. Ia juga menambahkan bahwa ada “orang jahat” yang menyerahkan desain senjata tersebut kepada Rusia.

Menurut Trump, pencurian desain itu menjadi dasar pengembangan sejumlah sistem senjata canggih Rusia seperti Avangard, Kinzhal, dan Tsirkon, yang telah diuji dan digunakan dalam berbagai konflik, termasuk di Ukraina.

Namun, tuduhan tersebut segera dibantah oleh pihak Rusia. Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa pengembangan senjata hipersonik Rusia dimulai sejak 2002, sebagai respons atas keputusan Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Anti-Rudal Balistik (ABM Treaty).

“Penarikan diri AS dari ABM memaksa kami mengembangkan sistem pertahanan dan senjata strategis baru,” ujar Putin.

Sejumlah pakar militer Rusia juga membantah klaim Trump. Yury Knutov, ahli militer dan sejarawan pertahanan udara, menyebut bahwa Rusia telah memiliki laboratorium hipersonik sejak 1991. Menurutnya, Rusia tidak membutuhkan teknologi AS untuk merancang senjata hipersonik.

Baca juga :  Sekda Lepas 100 Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban

Di sisi lain, Amerika Serikat saat ini tengah mengembangkan sistem pertahanan rudal terbaru yang dinamakan “Golden Dome.” Sistem ini dirancang untuk menangkal ancaman rudal hipersonik dari negara-negara seperti Rusia dan China, dengan anggaran mencapai USD 175 miliar. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir masa jabatan Trump jika ia kembali menjabat.

Baca juga :  Wakapolresta Tangerang Gelar Apel Pagi, Beri Apresiasi Penertiban Premanisme dan Atribut Ormas

Meski demikian, proyek Golden Dome menuai kritik dari sejumlah negara, termasuk Rusia dan China. Kedua negara menilai sistem pertahanan tersebut berpotensi memicu perlombaan senjata baru dan mengganggu keseimbangan strategis global.

Dalam konteks ini, tuduhan Trump terhadap pemerintahan Obama dan Rusia dinilai lebih bersifat politis. Hingga kini, belum ada bukti konkret yang dapat diverifikasi secara independen untuk mendukung pernyataannya.

(Jojo)

Berita Terkait

Ketua Umum LESIM Apresiasi Gebrakan 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Tangerang
Kapolsek Tigaraksa dan Jajaran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-50 kepada Kapolresta Tangerang
Kapolsek Balaraja dan Jajaran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-50 kepada Kapolresta Tangerang
Sosialisasi Saber Pungli di Kecamatan Kemiri, Kepala Desa Diingatkan Bahaya Pungli
Polresta Tangerang Salurkan Bansos Sembako di Pondok Lansia dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
Sambut HUT Bhayangkara Ke 79,Satlantas Polresta Tangerang Gelar Bakti Sosial
Polsek Tigaraksa Gelar Apel Pengamanan Audiensi Karyawan PT. Belcindo Sinar Mulia di DPRD Kabupaten Tangerang
Wabup Intan Dorong Sinergi Akademik, Industri, dan Pemerintah Lewat Forum Link and Match

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:23 WIB

Ketua Umum LESIM Apresiasi Gebrakan 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Tangerang

Kamis, 19 Juni 2025 - 11:05 WIB

Kapolsek Tigaraksa dan Jajaran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-50 kepada Kapolresta Tangerang

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:48 WIB

Kapolsek Balaraja dan Jajaran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-50 kepada Kapolresta Tangerang

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:34 WIB

Sosialisasi Saber Pungli di Kecamatan Kemiri, Kepala Desa Diingatkan Bahaya Pungli

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:21 WIB

Polresta Tangerang Salurkan Bansos Sembako di Pondok Lansia dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79

Berita Terbaru