Nampak beberapa siswa SDN Ngepung 1 dengan semangat yang tinggi tengah berangkat ke sekolah menyusuri hutan tanpa alas kaki.(Poto: ifakta.co).
NGANJUK ifakta.co – Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terletak jauh di pinggir hutan dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam dari pusat kota Nganjuk.
Untuk mencapai desa ini, warga dan pengunjung harus melewati jalan berbatu yang terjal dan rusak parah, melintasi hutan yang jarang dilalui kendaraan. Bagi yang tidak berhati-hati, kendaraan yang digunakan pun bisa rusak karena kondisi jalan yang sangat buruk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan utama masyarakat Desa Sumbermiri adalah berkebun dan beternak, termasuk kambing dan sapi. Para ibu di desa ini pun turut membantu suami mereka mencari pakan ternak di hutan sekitar.
Namun, di tengah tantangan geografis ini, ada sebuah kisah inspiratif tentang semangat bersekolah anak-anak Desa Sumbermiri.
Di desa ini berdiri SDN Ngepung 1, sebuah sekolah dasar yang menjadi andalan bagi anak-anak yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Sekolah ini berada dekat dengan Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, yang membuat hampir 40% siswanya berasal dari wilayah tersebut.
Meskipun jarak sekolah dengan rumah mereka mencapai 2 kilometer, semangat para siswa untuk menuntut ilmu sangat tinggi.
Setiap hari, anak-anak harus menempuh jalan yang sulit, berkelok-kelok di tengah hutan. Tak jarang, mereka harus berjalan tanpa alas kaki, terutama saat musim hujan, karena jalanan yang becek dan licin. Sepatu mereka biasanya ditenteng, dan baru dipakai ketika sudah tiba di halaman sekolah.
Beta Fatma Jauhar, siswi kelas 4 SDN Ngepung 1, menceritakan perjuangannya dalam menempuh perjalanan ke sekolah. “Rumah saya sekitar 2 kilometer dari sekolah. Kalau musim hujan, jalan jadi becek, jadi saya berjalan tanpa alas kaki. Bahkan, saya pernah terpleset dan bajunya kotor,” ujar Beta.
Menyaksikan hal ini Minto Nugroho, seorang guru di SDN Ngepung 1, mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat para siswa. “Meskipun mereka tinggal di daerah pinggiran hutan, anak-anak di sini sangat cerdas dan penuh semangat dalam belajar. Mereka sangat antusias menerima pelajaran, meski harus menghadapi kondisi jalan yang sangat berat,” ujarnya.
Warga desa berharap agar pemerintah dapat segera melakukan pengaspalan jalan menuju sekolah, sehingga memudahkan akses mereka menuju sekolah.
Dengan perbaikan infrastruktur, diharapkan anak-anak di wilayah tersebut dapat menikmati akses yang lebih baik dan lebih nyaman untuk menuntut ilmu.
Kini, harapan tersebut mulai terwujud. Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124, akses jalan menuju SDN Ngepung 1 tengah diperbaiki.
Program ini melibatkan personel TNI bersama masyarakat setempat untuk melakukan pengecoran jalan dan perbaikan infrastruktur lainnya.
Dengan adanya program TMMD ini, diharapkan kondisi jalan yang sebelumnya rusak parah dapat diperbaiki, memudahkan akses menuju sekolah, dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
(may).