PRABUMULIH – ifakta.co, Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah insiden tragis yang menewaskan Mahendra Julyanda (21), tim resmob unit Pidum Satreskrim Polres Prabumulih berhasil menangkap seorang pelaku penusukan yang terjadi di depan Rumah Makan Lombok Ijo, Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, pada Minggu, 14 April 2025, sekitar pukul 03.00 WIB.
Kapolres Prabumulih, AKBP Bobby Kusumawardhana SH SIK MSi, mengungkapkan bahwa pelaku penusukan sudah berhasil diamankan oleh tim resmob. “Pelaku sudah kita amankan,” ujarnya pada Minggu sore.
Ia menambahkan bahwa pelaku penusukan tersebut berjumlah satu orang dan saat ini masih dalam perjalanan menuju Polres Prabumulih
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pelakunya satu orang,” tuturnya seraya mengatakan selain mengamankan pelaku pihaknya juga mengamankan beberapa orang saksi yang berada dilokasi pada saat peristiwa penusukan terjadi.
Ketika ditanya mengenai identitas pelaku, kronologis kejadian, serta motif di balik penusukan tersebut, Kapolres Bobby enggan memberikan komentar lebih lanjut.
Untuk kronologis lengkap dan motifnya masih akan kita dalami, saat ini pelaku masih dibawa anggota kita,” imbuhnya.
Kendati demikian, Kapolres Bobby menjelaskan bahwa malam kejadian, Mahendra dan teman-temannya berkumpul di lokasi tersebut.
“Biasakan anak muda kumpul-kumpul,” ujarnya. Namun ketika ditanya apakah selama nongkrong tersebut mereka mengonsumsi minuman beralkohol, Kapolres Bobby membantahnya. “Tidak ada itu minum-minum, hanya nongkrong-nongkrong saja,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Mahendra Julyanda, warga Jalan Beringin, Kelurahan Anak Petai, tewas ditusuk saat lagi nongkrong dikawasan depan Rumah Makan Lombok Ijo, Jalan Jendral Sudirman Prabumulih.
Diiketahui malam itu korban sedang nongkrong bersama beberapa temannya di lokasi kejadian ketika insiden penusukan terjadi.
Menurut informasi, saat lagi asing nongkrong tiba-tiba suasana berubah menjadi mencekam saat penusukan berlangsung.
Korban ditusuk tepat di dada dan terkapar bersimbah darah.
Teman-temannya segera membawanya ke Rumah Sakit AR Bunda, namun sayangnya, nyawa Mahendra tidak dapat diselamatkan.