Nampak banner halalbihalal yang telah dihadiri Ustadzah Ning Luluk di Desa Bulu sebelum ia mengalami kecelakaan tragis bersama putranya di Semare.(Poto: ifakta.co/may).
NGANJUK ifakta.co – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Berbek dan masyarakat sekitar. Seorang Ustadzah bernama Binti Luklu’il Maknun (42) atau lebih dikenal dengan panggilan “Ning Luluk”, yang diketahui aktif sebagai pengisi pengajian dan penyuluh agama di KUA Berbek, meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Jalan Wilis, Desa Semare, Kecamatan Berbek, Kamis malam (10/4/2025) sekitar pukul 22.30 WIB, seperti dalam pemberitaan ifakta.co sebelumnya.
Diketahui tak hanya dirinya saja yang menjadi korban laka tersebut, anak kandungnya (SFO) yang masih duduk di bangku kelas 4 di sebuah MI di Desa Cepoko, berselang kurang lebih satu jam ia turut menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan di RSUD Nganjuk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Umi Khoiriyah yang merupakan salah satu teman korban yang juga menjabat sebagai penyuluh agama di KUA kecamatan Berbek menceritakan jika saat itu korban diketahui baru saja pulang dari kegiatan keagamaan berupa ceramah halalbihalal di Mushola Baitut Taqwa, Desa Bulu, Kecamatan Berbek.

Suasana pemberangkatan jenazah almarhumah Ning Luluk bersama putranya di rumah duka di Desa Cepoko.(Poto:ifakta.co/may).
“Tadi malam kami barusaja menghadiri halalbihalal di Desa Bulu bersama – sama, acara tersebut dimulai pukul 19.00 WIB dan selesai sekitar pukul 21.30 WIB, kami tidak menyangka kalau malam itu adalah malam pengajian terakhir beliau,” ungkap Umi Khoiriyah pada Jumat pagi (11/04).
Menurut Umi suasana duka tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh masyarakat yang mengenal sosok almarhumah, Ning Luluk dikenal sebagai pribadi yang bersahaja dan penuh dedikasi dalam dakwah,
“Kami sangat merasa kehilangan, semasa hidupnya beliau hanya mengabdikan dirinya dengan berdakwah, Ning Luluk tiyang sae, ngabdi dateng agomo, nopo maleh dateng NU,” tambahnya.
Selain aktif mengisi pengajian, kata Umi Khoiriyah almarhumah juga merupakan pengasuh pondok pesantren yang dikelola di kediamannya meneruskan almarhum ayah kandungnya Mbah Yai Faqih di Cepoko dan juga aktif menjadi wakil bendahara Lazisnu Kecamatan Berbek.

Kepala KUA Kecamatan Berbek saat melakukan doa bersama di lokasi kejadian kecelakaan Ning Luluk.(Poto: ifakta.co/may).
Kepala KUA Kecamatan Berbek Bambang juga mendatangi TKP kecelakan di Jl.Wilis Semare pada Jumat pagi bersama beberapa orang stafnya, ia melakukan doa bersama dan menaburkan bunga tepat di lokasi Ning Luluk tergeletak dan menghembuskan nafas terakhirnya.
“Kami kluarga besar KUA Kecamatan Berbek mengucapkan bela sungkawa sedalam – dalamnya kepada almarhumah Ning Luluk semoga kebaikan dan semua amal ibadahnya di terima dan Allah menempatkan beliau di surganya, Aamiin,” tutur Bambang usai membacakan doa.
Sementara itu Kanit Gakkum Satlantas Polres Nganjuk, Iptu Heri Buntoro, membenarkan terjadinya kecelakaan maut antara Truk penganngkut air dengan Nopol AG 8651 VG dengan sepeda motor Honda Beat AG 4079 VAO yang dikendarai oleh Ustadzah Ning Luluk bersama putranya.
“Benar, kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Korban ibu mengalami luka robek dan memar di kepala. Anaknya mengalami luka di dada dan tangan,” ujarnya, Jumat (11/4/2025).

“Korban Binti Luklu’il Maknun dinyatakan meninggal di lokasi, sementara SFO yang sempat bernapas saat dievakuasi langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, namun nyawanya tak tertolong,” tambahnya.
Kepergian almarhumah meninggalkan duka yang mendalam, terutama bagi rekan-rekan di KUA Berbek, para santri, dan jamaah pengajian yang biasa mendengarkan ceramahnya. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
(may).