Ratusan Guru TK di Nganjuk Jadi Korban Penipuan SK Penyetaraan Palsu

- Jurnalis

Kamis, 10 April 2025 - 05:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGANJUK ifakta.co– Ratusan guru Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Nganjuk diduga menjadi korban penipuan terkait Surat Keputusan (SK) penyetaraan jabatan. Dugaan penipuan ini mencuat setelah sejumlah guru menyadari bahwa SK yang mereka terima tidak tercatat secara resmi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, para guru dijanjikan penyetaraan jabatan atau invasing dengan iming-iming bisa memperoleh tunjangan profesi guru. Namun, untuk mendapatkan SK tersebut, mereka diminta menyetorkan uang mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 6,5 juta. Uang disetorkan melalui koordinator tingkat kecamatan, kemudian diteruskan kepada pihak di tingkat kabupaten.

Salah satu guru TK di Kecamatan Ngetos, Sudarsih, mengungkapkan bahwa informasi mengenai program invasing tersebut diterima sejak tahun 2023. Ia menyebut, setidaknya 21 guru di wilayahnya ikut serta dalam program tersebut dengan harapan memperoleh SK penyetaraan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Namun hingga pertengahan 2023, SK dari Kemendikbud yang dijanjikan belum juga terbit. Setelah dilakukan penelusuran, dokumen SK yang diterima diduga tidak sah,” kata Sudarsih, Rabu (9/4).

Sudarsih menyatakan, para guru kini merasa tertipu karena penyetaraan jabatan dan golongan sebagaimana dijanjikan tidak kunjung terealisasi hingga tahun 2025.

Terpisah, Koordinator Kabupaten Nganjuk, Fitris Parmiati, membenarkan bahwa dirinya mengoordinasikan pengumpulan dana dari para guru TK untuk program invasing. Ia menyebut, jumlah guru yang ikut mencapai ratusan orang.

“Uang dari para guru sudah saya teruskan kepada seseorang yang mengaku dari Kemendikbud, berinisial BS,” ungkap Fitris.

Fitris menyatakan, dirinya masih berupaya untuk mendapatkan SK yang sah agar para guru dapat memperoleh haknya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Kemendikbudristek terkait dugaan penyalahgunaan nama dan jabatan oleh oknum yang disebut berinisial BS. Kasus ini masih terus didalami oleh pihak terkait dan para guru berharap adanya kejelasan hukum.

(may).

Berita Terkait

Warga Prambon Geger !!! Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia Didalam Rumah
Kejari Muara Enim Sita Barang Bukti Kasus Dugaan Korupsi Penggunaan Dana Hibah Dan BPPD PMI
Pengendara Motor Terpeleset Masuk Sawah di Ganungkidul, Nganjuk
Seorang Pemuda Tewas Ditusuk di Depan RM Lombok Ijo
Terduga Pelaku Pencurian Alat Elektronik Sekolah di Berbek, Kini Bertambah Jadi Tiga Orang
Terekam CCTV, Terduga Pelaku Curanmor di Baron Diamankan Polisi
Dua Terduga Pelaku Pencurian Alat Elektronik di SDN Bendungrejo Diamankan Polisi
Kades di Kertosono Diduga Aniaya Warganya, Polisi Selidiki Kasusnya

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 19:28 WIB

Warga Prambon Geger !!! Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia Didalam Rumah

Senin, 14 April 2025 - 18:58 WIB

Kejari Muara Enim Sita Barang Bukti Kasus Dugaan Korupsi Penggunaan Dana Hibah Dan BPPD PMI

Senin, 14 April 2025 - 11:37 WIB

Pengendara Motor Terpeleset Masuk Sawah di Ganungkidul, Nganjuk

Minggu, 13 April 2025 - 20:07 WIB

Seorang Pemuda Tewas Ditusuk di Depan RM Lombok Ijo

Jumat, 11 April 2025 - 21:22 WIB

Terduga Pelaku Pencurian Alat Elektronik Sekolah di Berbek, Kini Bertambah Jadi Tiga Orang

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Pengendara Motor Terpeleset Masuk Sawah di Ganungkidul, Nganjuk

Senin, 14 Apr 2025 - 11:37 WIB

Oplus_131072

Hukum & Kriminal

Seorang Pemuda Tewas Ditusuk di Depan RM Lombok Ijo

Minggu, 13 Apr 2025 - 20:07 WIB