JAKARTA, Ifakta.co – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak seluruh jajarannya untuk lebih bekerja keras dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian. Tantangan dunia industri, daya saing dan produktivitas yang masih rendah, potensi PHK, angka pengangguran yang masih besar, link and mach pendidikan dengan dunia kerja, dan penegakan norma ketenagkerjaan, hendaknya menjadi tantangan bagi pegawai Kemnaker untuk bekerja dan beramal lebih optimal.
“Kondisi saat ini sangat volatile (tak stabil), ini tak main-main. Harapan publik kepada kementerian Ketenagakerjaan untuk bisa berbuat banyak atas berbagai tantangan yang ada sangatlah besar. Itu PR (Pekerjaan Rumah-red) kita semua, ” ujar Yassierli pada acara Halal bihalal bertema ‘Sucikan Hati, Perkuat Integritas dan Wujudkan Kinerja Berkualitas’ di ruang serbaguna Kemnaker RI Jakarta pada, Selasa (08/4/2025).
Yassierli menjelaskan bersama Wamenaker, telah menjalani masa transisi hampir 6 bulan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Masih banyak yang dapat dilakukan untuk membangun sistem dan menata organisasi Kemnaker yang labih baik lagi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya dan Wamen jelang 6 bulan mengabdi, kami bersyukur dapat bekerja sama berkat dukungan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan Pratama, rasanya banyak sudah dilakukan bersama, tapi kita tak boleh puas,” imbuhnya.
“Kita punya PR menghadirkan regulasi yang lebih berkeadilan, selain itu ada PR outlook (Kemnaker) ke depan, memperkuat riset, memiliki badan, penataan organisasi, reformasi birokrasi, data informasi, siap kerja dan seterusnya, ” tegas Menaker
Dalam amanat pesannya, Yassierli mengatakan dengan semangat Idul Fitri 1446 Hijriyah setelah saling bermaaf-maafan, interaksi yang selama ini memberikan kesan tak baik, agar diselesaikan dan tak perlu disimpan dan dibawa berlama-lama yang tentunya akan jadi beban dalam diri dan institusi. Berlapang dada dan kolaborasi positif akan menghadirkan produktivitas dan kinerja berkualitas.
“Kita berharap ketika kita memaafkan orang lain, maka kemudian orang lain juga terbuka pintu hatinya untuk memaafkan kita. Kemudian kerja-kerja kita lebih ringan dan sesudah itu kita mulai menata,” tutupnya.
(FAZZA)