Zulmansyah Sakedang Mangkir dari Panggilan Polisi Soal Laporan Dugaan Keterangan Palsu Akte KLB

- Jurnalis

Selasa, 11 Februari 2025 - 18:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sasongko tedjo (kiri), Wina (tengah) dan Zulmasyah (kanan) (Fofo SS: istimewa)

Sasongko tedjo (kiri), Wina (tengah) dan Zulmasyah (kanan) (Fofo SS: istimewa)

JAKARTA, ifakta.co – Tiga nama pentolan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang sekarang membuat gerbong baru yakni Zulmansyah Sakedang, Sasongko Tedjo dan Wina Armana dikabarkan mangkir dari panggilan penyidik polri pada awal Februari 2025 kemarin.

Panggilan itu berdasarkan laporan polisi (LP) Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun di Bareskrim Polri LP No: LP/B/355/X/2024/BARESKRIM.

Berdasarkan sumber, Zulmansyah Sekedang dan Wina Armada mangkir dari panggilan, sedangkan Sasongko Tedjo meminta ulang jadwal pemeriksaan dirinya.

Ketiganya dilaporkan atas dugaan memasukan keterangan palsu ke dalam akta otentik PWI Pusat dan mengesahkan KLB yang dihelatnya pada 18 Agustus 2024 lalu.

Zulmansyah saat dikonfirmasi terkait hal ini enggan berkomentar, malah dia berucap ke hal lainnya.

“Setahu saya yang dipanggil dan diperiksa polisi itu HCB bung,” kata Zulmansyah, tanpa menjawab terkait kebenaran informasi adanya panggilan Bareskrim Polri.

Baca juga :  Bangunan Mie Gacoan Disegel Lantaran Tak Kantongi Izin PBG

Sementara Wina menampik soal pemanggilan itu, ia hanya mengatakan kabar itu hoaks alias bohong.

“Gak ada panggilan tersebut, itu berita bohong, hoaks,” ujar Wina Armada menjawab wartawan.

Disilain Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho ketika dikonfirmasi, Minggu (9/2/2025) dan Selasa (11/2/2025), tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Padahal, Sandi Nugroho menghadiri langsung HPN 2025 di Riau yang diselenggarakan oleh terlapor.

Baca juga :  Kongres PARFI Akan Segera di Gelar, Caretaker Harapkan Pimpinan Baru Jalankan Roda Organisasi Lebih Baik

Kehadiran Kadiv Humas Polri itu patut dipertanyakan, karena memposisikan dirinya tidak netral atau memposisikan dirinya masuk pada konflik kepentingan.

“Perbuatan Sandi Nugroho itu jelas telah mencoreng wajah Polri, dan masyarakat mengisyaratkan bahwa “Polri Bisa Diatur”. Sandi Nugroho seharusnya malu hadir di acara ilegal tersebut yang dihadiri para wartawan yang kerap meliput di kepolisian,” ujar salah seorang pengurus PWi provinsi.

(my)

Berita Terkait

HUT ke-17 KAI Meriah, Ratusan Hadir Saksikan Momen Bersejarah
Warga RW 004 Duri Kosambi Desak Polsek Cengkareng Tutup Toko Obat Ilegal di Jl. Timbul Raya
Jelang Perayaan HUT ke-17 KAI Puluhan Pengurus Ziarahi Makam Adnan Buyung Nasution
Taman Bulak Sere Pegadungan Dipenuhi Sampah, Petugas Kebersihan Malah Santai Ngopi
Demo Ojol Tolak Kenaikan Tarif, Jalan Medan Merdeka Selatan Macet Parah
Gubernur DKI Jakarta Resmikan Program Revitalisasi Kantin Sehat Berkelanjutan
Giat Pilar Sosial dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan di Ikuti Ratusan Peserta
Marullah Matali Bantah Tuduhan Penyalahgunaan Wewenang Usai Dilaporkan ke KPK

Berita Terkait

Sabtu, 31 Mei 2025 - 14:58 WIB

HUT ke-17 KAI Meriah, Ratusan Hadir Saksikan Momen Bersejarah

Sabtu, 31 Mei 2025 - 01:47 WIB

Warga RW 004 Duri Kosambi Desak Polsek Cengkareng Tutup Toko Obat Ilegal di Jl. Timbul Raya

Kamis, 29 Mei 2025 - 13:29 WIB

Jelang Perayaan HUT ke-17 KAI Puluhan Pengurus Ziarahi Makam Adnan Buyung Nasution

Minggu, 25 Mei 2025 - 14:23 WIB

Taman Bulak Sere Pegadungan Dipenuhi Sampah, Petugas Kebersihan Malah Santai Ngopi

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:08 WIB

Demo Ojol Tolak Kenaikan Tarif, Jalan Medan Merdeka Selatan Macet Parah

Berita Terbaru