JAKARTA, ifakta.co – Tiga nama pentolan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang sekarang membuat gerbong baru yakni Zulmansyah Sakedang, Sasongko Tedjo dan Wina Armana dikabarkan mangkir dari panggilan penyidik polri pada awal Februari 2025 kemarin.
Panggilan itu berdasarkan laporan polisi (LP) Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun di Bareskrim Polri LP No: LP/B/355/X/2024/BARESKRIM.
Berdasarkan sumber, Zulmansyah Sekedang dan Wina Armada mangkir dari panggilan, sedangkan Sasongko Tedjo meminta ulang jadwal pemeriksaan dirinya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketiganya dilaporkan atas dugaan memasukan keterangan palsu ke dalam akta otentik PWI Pusat dan mengesahkan KLB yang dihelatnya pada 18 Agustus 2024 lalu.
Zulmansyah saat dikonfirmasi terkait hal ini enggan berkomentar, malah dia berucap ke hal lainnya.
“Setahu saya yang dipanggil dan diperiksa polisi itu HCB bung,” kata Zulmansyah, tanpa menjawab terkait kebenaran informasi adanya panggilan Bareskrim Polri.
Sementara Wina menampik soal pemanggilan itu, ia hanya mengatakan kabar itu hoaks alias bohong.
“Gak ada panggilan tersebut, itu berita bohong, hoaks,” ujar Wina Armada menjawab wartawan.
Disilain Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho ketika dikonfirmasi, Minggu (9/2/2025) dan Selasa (11/2/2025), tidak menjawab pertanyaan wartawan.
Padahal, Sandi Nugroho menghadiri langsung HPN 2025 di Riau yang diselenggarakan oleh terlapor.
Kehadiran Kadiv Humas Polri itu patut dipertanyakan, karena memposisikan dirinya tidak netral atau memposisikan dirinya masuk pada konflik kepentingan.
“Perbuatan Sandi Nugroho itu jelas telah mencoreng wajah Polri, dan masyarakat mengisyaratkan bahwa “Polri Bisa Diatur”. Sandi Nugroho seharusnya malu hadir di acara ilegal tersebut yang dihadiri para wartawan yang kerap meliput di kepolisian,” ujar salah seorang pengurus PWi provinsi.
(my)