Penurunan Produksi Beras di Jakarta Utara akibat Tergerus Banjir dan Hama

- Jurnalis

Sabtu, 25 Januari 2025 - 12:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir dan hama di Jakarta Utara berpotensi menggerus perkiraan produksi beras. (Foto: Dok. Antara/Ist).

Banjir dan hama di Jakarta Utara berpotensi menggerus perkiraan produksi beras. (Foto: Dok. Antara/Ist).

JAKARTA, ifakta.co – Produksi beras di Jakarta Utara Januari-Februari 2025 diperkirakan bakal mengalami penurunan hasil panen.

Hal tersebut faktor curah hujan tinggi yang mengakibatkan sawah terendam banjir dan juga persoalan hama tanaman.

“Kami akan berusaha mencarikan solusi dari kendala-kendala yang ditemui di lapangan,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/01/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Juani mengatakan, bahwa Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara akan mencarikan solusi supaya kelimpahan air dapat diatasi.

Baca juga :  Kecamatan Mekar Baru Gelar Musrenbang RKPD Tahun Anggaran 2026

“Untuk hama, Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah menyiapkan bibit dan pestisida untuk memerangi hama,” katanya.

Pantauan dilokasi, Wakil Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) juga memberikan bantuan benih lima kilogram, urea lima kilogram dan pestisida untuk penanganan cepat hama.

Kendati demikian, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Unang Rustanto mengatakan, bahwa Gapoktan atau petani Rorotan bukan gagal panen, melainkan mengalami penurunan produktivitas.

Baca juga :  Musrenbang Kecamatan Jayanti Prioritaskan Sektor Pendidikan, Ekonomian dan Infrastruktur

“Sebenarnya tidak ada masalah, hanya dampak cuaca. Jika melihat standar nasional setiap satu hektare sawah menghasilkan 5,5 ton per hektare,” kata Unang.

Unang mengatakan, di Jakarta Utara meskipun naik turun tapi masih di atas standar nasional, karena pada saat musim-musim mendukung atau baik itu di atas rata-rata nasional.

“Kadang 7 ton per hektare, kadang 6 ton. Hari ini di sawah salah seorang Gapoktan kemarin hasilnya mencapai 6,1 ton per hektar,” ucapnya.

Baca juga :  Tajwid,Tahfidz dan Fasohah Menjadi Fokus Penilaian Dewan Juri pada Cabang MHQ

Selain itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi tanam serentak untuk memaksimalkan hasil panen Gapoktan Rorotan.

Kemudian kalau ada serangan hama penyakit, pihaknya minta petani koordinasi dengan Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) KPKP supaya dapat menghubungkan dengan kawan-kawan Brigade Proteksi Tanaman dari Pusbang Benih.

“Untuk pengendalian penyakit, kemudian saya sarankan kalau ada hama penyakit (tikus), kita gotong royong melakukan grobyokan tikus,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pasar Sekali Lagi Abaikan Ketidakpastian Geopolitik: Apakah Kali Ini Akan Berbeda?
Harga Emas Turun di Asia, Sentimen Risiko Membaik Usai Pernyataan Gedung Putih
Saham saham Melambung. Ada Cuan Hari Ini Untuk Pemain Jangka Pendek
London, Frankfurt, dan Paris Tertekan Akibat Sentimen Global Negatif
Petani Temanggung Bingung, Tembakau Tak Dibeli Gudang Garam
PT KBN Buka Tender Pembangunan Jaringan Air Limbah Zona E Kawasan Cakung
Gejolak Israel-Iran Guncang Pasar Dunia: IHSG Melemah, Minyak Tembus US$90
Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim. Komitmen Perkuat Indepedensi Peradilan

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 21:38 WIB

Pasar Sekali Lagi Abaikan Ketidakpastian Geopolitik: Apakah Kali Ini Akan Berbeda?

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:22 WIB

Harga Emas Turun di Asia, Sentimen Risiko Membaik Usai Pernyataan Gedung Putih

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:45 WIB

Saham saham Melambung. Ada Cuan Hari Ini Untuk Pemain Jangka Pendek

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:22 WIB

London, Frankfurt, dan Paris Tertekan Akibat Sentimen Global Negatif

Rabu, 18 Juni 2025 - 15:15 WIB

Petani Temanggung Bingung, Tembakau Tak Dibeli Gudang Garam

Berita Terbaru