Segerombolan Pria Mengaku Wartawan Gunakan Senpi Peras dan Culik Penjaga Toko Kelontong

- Jurnalis

Jumat, 3 Januari 2025 - 19:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi segerombolan pria yang mengaku wartawan terekam kamera CCTV toko kelontong di Bekasi. (Foto: Tangkapan Layar CCTV/Ist)

Aksi segerombolan pria yang mengaku wartawan terekam kamera CCTV toko kelontong di Bekasi. (Foto: Tangkapan Layar CCTV/Ist)

BEKASI, ifakta.co – Bagai jamur di musim penghujan, sangat disayangkan pada era digital seperti dewasa ini semakin berkembang media online yang di kotori oleh tindakan oknum tidak bertanggung jawab.

Pers sendiri memiliki peran penting, seperti memenuhi keinginan masyarakat untuk mengetahui informasi. 

Selain itu, pers dapat melakukan pengawasan, kritikan, koreksi, dan memperjuangkan keadilan, dan kontrol sosial.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas, Aim Abdulkarim (2007: 70), secara etimologis kata pers berasal dari berbagai bahasa yaitu, pers (Belanda), press (Inggris), dan presse (Prancis).Pres berasal dari bahasa Latin yaitu “pressare” dari kata “premere” yang berarti tekan atau cetak.

Pers dikenal masyarakat sebagai salah satu jenis media massa atau media komunikasi massa. Media tersebut memiliki berbagai macam fungsi, salah satunya adalah sebagai kontrol sosial.

Alih-alih melakukan kontrol sosial justru di Bekasi terdapat segerombolan orang mengaku wartawan yang melakukan tindak kriminal seperti melakukan pemerasan, dan perampokan.

Baca juga :  Debt Collector Diduga Serang Kediaman Jurnalis di Karawang, Mobil Dibawa ke Polres

“Dia (S) datang ke toko bersama gerombolannya, dia bilang itu suruhan dari Polres Bekasi, terus dia juga bilang mau kasih surat peringatan ke toko bahwa terdapat isu kalau toko ini menjual obat-obatan terlarang,” ujar Putra salah satu penjaga toko kelontong yang menjadi korban.

“Lebih dari itu, dia juga bilang sebelum di tindak tegas biar kami yang mengamankan barang-barang, dan juga uang, selain itu pula dia pun menulis surat yang di tulis sendiri menggunakan sehelai kertas kecil seolah-olah saya mengakui kesalahan saya,” tambahnya.

Perilaku seperti ini harus segera di tindak tegas, dan pengawasan ketat oleh Dewan Pers guna melindungi profesi wartawan yang berintegritas, sehingga mereka dapat terus memberikan informasi yang bermanfaat dan membangun.

Dari hasil investigasi ifakta.co di tempat dan toko yang berbeda, terdapat lagi korban yang menjadi sasaran sang oknum Wartawan Cowboy satu ini.

Baca juga :  7 Remaja Bersajam Ditangkap Polisi saat Hendak Tawuran di Jakbar

Diketahui, Dedy Gunawan, seorang yang menjadi korban keberingasan dari S bersama gerombolannya ini mengaku bahwa pada pukul 18.00 WIB mendekati maghrib tepat di hari Jumat, 27 Desember 2024, juga mendatangi toko dirinya.

“Saat itu S datang bersama komplotan nya dengan menggunakan 2 mobil yang terdiri dari kisaran 8 orang dan langsung merampas HP saya. Selain itu para pelaku juga langsung masuk menjarah ke dalam toko dengan mengambil uang dan lain-lain.” terang Dedy.

Lebih dari itu, S beserta komplotan nya juga membawa Dedy ke dalam mobil untuk selanjutnya korban (Dedy) di ajak berputar-putar Kota Bekasi yang akhirnya dirinya di buang begitu saja di daerah perbatasan Bogor, dan Bekasi.

Dalam perjalanan tersebut, Dedy mengungkapkan, jika dirinya sempat menjadi bulan-bulanan di dalam mobil.

“Saat di dalam mobil, komplotan tersebut bilang kalau mereka dari Subnit III Polda Metro Jaya, dan salah satunya mengaku sebagai Kanit. Selain itu, saya juga di tekan untuk menelpon ibu saya di kampung supaya dapat memberikan sejumlah uang untuk mereka. Di dalam mobil, saya dipukuli oleh mereka, mulai di sikut, di tendang, hingga di todong dengan senjata api,” ungkap Dedy sambil menceritakan.

Baca juga :  Konser Musik Asmara Fest di Cirebon Bermasalah, EO Dituding Ingkar Janji

Dalam hal ini, pihak korban sudah melakukan visum et repertum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota.

Maka dari itu, terdapat kebaikan, dan keburukan yang dihadapi. Kebaikan, antara lain, pers harus benar-benar dikelola secara profesional dengan suatu tujuan yang jelas. 

Keburukannya, timbul perssaingan yang dapat saling mematikan, kebutuhan kapital untuk menjamin kelangsungan hidup pers. Dua hal lain juga dapat mempengaruhi kemerdekaan pers. 

Bahkan, keburukan lain yaitu faktor-faktor idiil dapat terbelakangkan diganti oleh motif bisnis oleh individu atau kelompok tertentu untuk meraup keuntungan pribadi.

Berita Terkait

Libur Panjang Polres Pasuruan Gelar Patroli Skala Besar Cegah Kejahatan Jalanan
Gelar KYRD, Polda Jatim Patroli Skala Besar Cegah Aksi Premanisme
Pencuri HP di Teras Masjid RSUD Nganjuk Dibekuk Berkat Rekaman CCTV
Siapa Pengemudi BMW Maut Yang Tabrak Vario
Waduh Polisi Kecolongan, Nopol BMW Berubah
Jawab Keluhan Warga, Polres Nganjuk Gencarkan Tilang Truk ODOL
Kodam Jaya Buka Suara Terkait Surat Dandim Untuk Bea Cukai
Tahan Ijazah. CV Sentosa Seal di Periksa Polda Jatim

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 00:12 WIB

Libur Panjang Polres Pasuruan Gelar Patroli Skala Besar Cegah Kejahatan Jalanan

Minggu, 1 Juni 2025 - 00:01 WIB

Pencuri HP di Teras Masjid RSUD Nganjuk Dibekuk Berkat Rekaman CCTV

Jumat, 30 Mei 2025 - 22:11 WIB

Siapa Pengemudi BMW Maut Yang Tabrak Vario

Jumat, 30 Mei 2025 - 13:04 WIB

Waduh Polisi Kecolongan, Nopol BMW Berubah

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:10 WIB

Jawab Keluhan Warga, Polres Nganjuk Gencarkan Tilang Truk ODOL

Berita Terbaru

Berita Daerah

Bupati Indramayu Lucky Hakim Resmikan UKW Anggota PJI ke-9

Minggu, 1 Jun 2025 - 09:46 WIB