TANGERANG, ifakta.co – Proyek pembangunan tempat wisata di lahan milik sekolah SDN Kandawati 1, Gunung Kaler yang dilakukan oleh Kepala Desa Kandawati Sumarni terkesan dipaksakan.
Sebelumnya proyek tersebut pernah terhenti pada tahun 2023 karena dinas pendidikan tidak mengizinkan lahan milik sekolah SDN Kandawati 1 dibangun dengan anggaran dana desa.
Hal itu menjadi pertanyaan besar, entah ada apa pihak sekolah dengan Kades Sumarni bisa meneruskan pembangunan tersebut padahal dari dadis pendidikan belum ada persetujan secara tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dikonfirmasi Sekpri Kadis Dhodi tidak membenarkan Kadis membolehkan lahannya dibangun pakai anggaran dana desa karena semuanya ada tupoksi masing masing.
“Gak benar itu, pak Kadis gak membolehkan lahannya dibangun,” ujat Dhodi saat ditemui dikantornya beberaoa hari lalu.
Namun pertanyaan Dhodi bertolak belakang dengan Safitri selaku Kepala Sekolah SDN Kandawati. Menurut Safitri sudah ada persetujuan dari Disdik guna pemanfaatan lahan.
“Jka suatu saat nanti disdik ingin membangun dilahan tersebut bangunan yang sudah dibangun oleh dana desa boleh dihancurkan kembali,” ujar Safitri saat dikonfirmasi Media ifakta.co, beberapa hari lalu.
Hingga berita ini diterbitkan Kepala Desa Kandawati Sumarni belum bisa dikonfirmasi. Ifakta.co sudah berusaha untuk ke kantornya namun selalu tidak ada.
Menanggapi hal itu aktivis kebijakan publik Darsuli mencurigai kalau Kades Sumarni sebenarnya ingin mencari keuntungan pada proyek pembangunan wisata itu.
“Kemungkinan kades mau bermain anggaran desa kali, jadi harus ada proyek yang dikerjakan walaupun tidak penting,” ujar aktivis kebijakan publik, Darsuli, SH kepada ifakta.co, Kamis (24/10).
“Bisa jadi kades mau korupsi dana desa,” imbuhnya.
(alx)