TANGERANG, ifakta.co – Proyek pembangunan tempat wisata yang dibangun oleh Kepala Desa Kandawati, Sumarni di lahan milik Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kandawati, Kecamatan Gunung Kaler , Kabupaten Tangerang menuai banyak pertanyaan.
Proyek yang diambil dari dana desa ini diduga hanya sebagai bancakan kepala desa untuk sekedar menyerap anggaran dana desa yang belum terpakai.
Dalam proyek ini juga kepala desa diduga akan melakukan penyelewengan atau korupsi anggaran. Hal ini terlihat tidak adanya transparansi untuk memasang papan rincian rencana anggaran biaya (RAB) proyek. Sehingga, berapa anggaran biaya yang akan keluarkan tidak jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kurang lebih seratusan,” ujar Sekretaris Desa (kades) Rouf singkat saat dikofirmasi ifakta.co melalui pesan Whatsapp, Selasa (15/10).
Sementara itu Sumarni selaku kepala desa hingga berita ini diterbitkan tidak bisa dihubungi, sejumlah pesan konfirmasi yang dikirim melalui Whatsapp selalu diabaikan.
Lahan Milik SDN 1 Kandawati
Terpisah, Kepala Sekolah SDN I Kandawati Kecamatan Gunung Kaler , Safitri membenarkan lahan dari dinas pendidikan akan dibangun tempat wisata bermain dengan memakai anggaran dana desa Kandawati.
Menurutnya, Kades Sumarni mendesak kepala sekolah hingga dua kali agar lahan dari dinas pendidikan tersebut bisa dibangunkan wisata religi dan tempat bermain dengan memakai dana desa.
Safitri mengatakan, sudah ada kesepakatan antara sekolah dan pemerintah desa dengan poin-poin yang tertulis dalam nota kesepakatan kerja samanya. Namun sangat disayangkan isi kerja sama tersebut belum bisa ditunjukan kepada wartawan.
“Silahkan ke desa saja pak,” kata Safitri kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya kadis pendidikan sudah memberikan izin kalau lahan sekolahan ini boleh dipergunakan untuk tempat wisata yang dibangun oleh desa.
“Sudah ada izin dari kadis pendidikan bahwa lahan milik sekolah SDN 1 Kandawati akan diperuntukan pemanfaatan bangunan wisata religi yang sudah disepakati antara pemerintah desa, pihak sekolah dan pihak kecamatan,” pungkas Safitri.
(alx)