JAKARTA, ifakta.co -Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretaris Kota Kota Administrasi Jakarta Utara, M. Andri dan Ketua Pembina Posyandu Kota Administrasi Jakarta Utara, Yenny Nursanti beserta jajarannya menghadiri Launching Pilot Project Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) dengan penerapan 6 Bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kegiatan ini dihadiri secara virtual di Posyandu Kerapu, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (10/10).
Diketahui launching ini mengawali 6 SPS Posyandu yang bukan hanya bekerja dalam bidang Kesehatan ibu dan anak, melainkan terdiri dari 6 bidang, yakni Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perumahan dan Permukiman, Bidang Sosial dan Bidang Ketertiban Umum, dan Bidang Perlindungan Masyarakat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, Penjabat (Pj.) Ketua Pembina Posyandu Provinsi DKI Jakarta Mirdiyanti mengatakan, program tersebut merupakan upaya dalam pembentukan Posyandu sebagai wadah partisipasi masyarakat sekaligus mitra pemerintah kelurahan dalam perencanaan pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan kelurahan.
“Implementasi enam bidang SPM ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan pertahanan dan kesehatan masyarakat. Enam bidang SPM tersebut, meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, dan sosial,” jelasnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara luring berlokasi di Posyandu RW 06, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Kota Administrasi Jakarta Timur dan secara daring pada lima lokasi Posyandu di wilayah administrasi lainnya. Kegiatan ini juga diikuti oleh sekitar 750 peserta dari berbagai unsur.
“Posyandu kini telah berkembang dengan pendekatan enam bidang SPM di seluruh kelurahan. Adanya dukungan aplikasi JAKI dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan mengoptimalkan layanan Posyandu sekaligus memudahkan masyarakat untuk mengajukan keluhan dan mengakses berbagai layanan enam bidang SPM ini,” imbuh Mirdiyanti.
Ia juga menuturkan, sinergi program dan konvergensi lintas sektor diharapkan terus diperkuat agar implementasi layanan enam bidang SPM dapat berjalan tepat sasaran serta menjadi model bagi posyandu di wilayah lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pembina Posyandu Tri Tito Karnavian menuturkan, posyandu menjadi awal untuk pembangunan atau program pemerintah yang bisa sampai langsung kepada masyarakat. Pemilihan Jakarta sebagai lokasi awal lantaran masyarakat luas bisa mengakses informasi terkait Jakarta dengan mudah.
“Oleh sebab itu, kami mencoba untuk menjadikan Jakarta sebagai pilot project nasional, karena masyarakat daerah akan lebih mudah untuk untuk mengetahui project ini,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi keberhasilan para kader PKK yang terus memberikan manfaat di tengah masyarakat dan berperan besar dalam mendukung program pembangunan pemerintah. Harapannya, para kader PKK dapat mendorong implementasi program baru di Posyandu ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga.
(JO)