Aktivis Pesdam, Risky Syaifulloh: Kapolri Harus Komit Berantas Mafia di Tubuh Polri

- Jurnalis

Kamis, 26 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivis Risky Syaifulloh.(Foto:dok istimewa)

Aktivis Risky Syaifulloh.(Foto:dok istimewa)

JAKARTA, ifakta.co – Aktifis Peningkatan Sumber Daya Manusia (PESDAM) Republik Indonesia (RI) Risky Syaifulloh meminta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi (Pol) Listyo Sigit Prabowo untuk berkomitmen, konsisten, dan konsekuen dengan Presisi. 

Utamanya, dalam memberantas praktik mafia di tubuh Polri saat ini. Sebagai informasi, Presisi merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.  

Pernyataan tersebut ia sampaikan menanggapi banyaknya oknum kepolisian yang menolak laporan warga terkait adanya pencurian BBM, pertambangan Ilegal, peredaran obat terlarang dan perjudian.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Semua rangkaian kasus besar yang melibatkan para oknum level rendah hingga petinggi Polri menunjukan adanya mafia di tubuh Polri saat ini. Seharusnya tidak ada tempat bagi mafia dalam bentuk dan sifat apa pun,” ujar Risky, Kamis (26/9).

Menurut Risky ada dugaan permainan petinggi Polri yang sudah menerima suap dari beberapa mafia sehingga laporan warga tidak di gubris.

“Ini sudah mempertontonkan bahwa Polri sudah menjadi pembackup para mafia,”.imbuhnya.

Risky berharap semua peristiwa yang telah mencoreng institusi Polri dapat di jadikan alasan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera melakukan perbaikan secara utuh dan menyeluruh.

“Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Polri perlu melakukan perbaikan institusi secara utuh menyeluruh, mereformasi,” imbuh Aktifis PESDAM yang juga Pengawas Eksternal Polri. 

Tak lupa, Risky memberikan apresiasi terhadap upaya yang sudah dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam menindak para perwira tinggi di tubuh Polri.

Pada kesempatan tersebut, Risky mengatakan bahwa Polri harus menjadi garda terdepan serta benteng pelindung bagi masyarakat dan generasi muda dari kejahatan narkoba dan judi. 

“Bukan mereka (anggota Polri) justru menjadi pelaku kejahatan tersebut,” ucapnya.

“Beberapa waktu lalu ada oknum jenderal, berpangkat Irjen bersama tiga anak buahnya yang juga polisi aktif ditangkap karena memperdagangkan barang bukti sitaan berupa sabu,” jelas Risky. 

Sebelumnya, kata dia, juga terjadi peristiwa perampokan sepeda motor warga oleh tiga oknum bintara Polri di Sumut. 

“Kejadian ini yang baru terungkap kepermukaan dan saya meyakini lebih banyak yang belum diungkap. Ada apa ini, menunggu lagi viral dulu? miris dan memalukan,” kata Risky.

(Jo/my)

Berita Terkait

Utak-atik Etik
Wijayanto Samirin, Analisis Pasca Pemilu: Momen Penentu Bagi Indonesia
Peran Pendidikan Politik Harus Mulai Diseriusi
AWK Berkelit Kasus Penutup Kepala itu Topi
Ahli Pers Drs. Kamsul Hasan, SH.,MH: UKW dan KKNI, Apa yang Membedakan?
Penyebab dan Dampak Konflik Israel-Palestina pada Oktober 2023
Tumpang Tindih UU No.37/2004 tentang PKPU dan Kepailitan dengan Hak Eksekutorial
Bongkar Transaksi 300 T, Romo Benny Sebut Mahfud MD Gunakan Politik Ilahi

Berita Terkait

Kamis, 26 September 2024 - 12:57 WIB

Aktivis Pesdam, Risky Syaifulloh: Kapolri Harus Komit Berantas Mafia di Tubuh Polri

Kamis, 30 Mei 2024 - 14:20 WIB

Utak-atik Etik

Kamis, 21 Maret 2024 - 15:30 WIB

Wijayanto Samirin, Analisis Pasca Pemilu: Momen Penentu Bagi Indonesia

Jumat, 19 Januari 2024 - 14:31 WIB

Peran Pendidikan Politik Harus Mulai Diseriusi

Jumat, 19 Januari 2024 - 11:16 WIB

AWK Berkelit Kasus Penutup Kepala itu Topi

Berita Terbaru

Nasional

Sosialisasi Persiapan Pilkada 2024 Di Kelurahan Jatiasih

Kamis, 21 Nov 2024 - 14:20 WIB

Nasional

Pemkab Tangerang Gelar Rakor Persiapan Teknis Pilkada

Kamis, 21 Nov 2024 - 14:10 WIB

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca