Penajam Paser Utara, Ifakta.co – Perhelatan yang berlangsung di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 5 hingga 7 September 2024, merupakan acara yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) ini mengusung tema “Merajut Persatuan dalam Keberagaman” dengan tujuan memperkuat identitas budaya di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam kegiatan ini, BPOM berpartisipasi melalui Pameran Obat dan Makanan serta menghadirkan mobil laboratorium keliling (mobling) yang dioperasikan oleh Loka POM di Balikpapan. Terselenggaranya pameran dan mobling dalam FHBN 2024 tidak luput dari kolaborasi beberapa unit di BPOM, antara lain Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO), Direktorat Registrasi Pangan Olahan (RPO), Biro Hukum dan Organisasi, Balai Besar POM di Samarinda, Balai Besar POM di Banjarmasin, Loka POM di Balikpapan, dan Loka POM di Tabalong.
Pameran Obat dan Makanan dalam FHBN 2024 dibagi dalam 3 area utama, yaitu area desk konsultasi obat dan makanan; area penyampaian informasi terkait obat dan makanan legal dan ilegal; serta area permainan edukasi, seperti ular tangga dan congklak, yang dilengkapi dengan informasi seputar keamanan obat dan makanan. Konsep pameran BPOM didesain untuk mengedukasi masyarakat mengenai keamanan obat dan makanan, serta bagaimana mengenali produk yang legal dan terdaftar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan mobling menjadi salah satu inovasi penting dalam memeriksa keamanan produk secara langsung di lapangan. Partisipasi dalam kegiatan ini merupakan komitmen BPOM dalam mendukung pembangunan IKN, tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari sisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengawasan obat dan makanan.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum bersama Penjabat (Pj.) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun mengunjungi booth BPOM. Keduanya mengapresiasi partisipasi BPOM dan menekankan pentingnya peran BPOM dalam pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMK) di wilayah tersebut.
FHBN 2024 diharapkan dapat mempererat persatuan di tengah keberagaman yang ada di IKN. BPOM juga akan terus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai keamanan konsumsi obat dan makanan aman, sekaligus ikut serta dalam menciptakan iklim sosial yang harmonis di IKN dengan perkuatan kolaborasi dengan pelaku usaha lokal.
Setelah kegiatan FHBN 2024 ini, sebagai bentuk dukungan BPOM dalam pembangunan kesehatan akan dilakukan melalui pembinaan kepada pelaku usaha di wilayah IKN dan sekitarnya. BPOM melalui Loka POM di Balikpapan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap 600 usaha mikro kecil (UMK) di Kabupaten Penajam Paser Utara.
BPOM melalui unit pelaksana teknis di wilayah penyangga IKN akan mengupayakan pelayanan publik prima terkait pembinaan UMK, pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan kader organisasi massa, serta SAKA POM. Termasuk berupaya menumbuhkan mental budaya keamanan obat dan makanan kepada masyarakat di IKN dan sekitarnya.
(Jo)