JAKARTA, ifakta.co – Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Barat wilayah I dan II melaksanakan serah terima jabatan atau sertijab Kepala Sekolah.
Sertijab ini dilakukan lantaran sesuai dengan Permendikbud No. 40 tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dapat diberikan tugas untuk memimpin dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan transformasi pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.
Bahkan, juga untuk memperkuat kapasitas guru sebagai kepala sekolah dibutuhkan penataan dan perbaikan mekanisme penugasan guru sebagai kepala sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, untuk kegiatan hari ini berjalan dengan lancar dan penuh hikmat. Semoga sertijab ini merupakan tongkat memulai kegiatan yang lebih baik kedepannya,” ujar Kepala Suku Dinas Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Barat (JB) wilayah I dan II, Diding Wahyudin kepada ifakta.co di Aula Lantai 2 SMAN 112, Kembangan, Jumat (9/8/2024).
Diding mengatakan bahwa sebanyak kurang lebih 50 kepala sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Dari jumlah tersebut, 4 orang diantaranya merupakan dari JB1 dan 46 JB2.
Selain itu, Diding juga mengucapkan terimakasih kepada para kepala sekolah yang telah berpindah ke lain wilayah maupun ke JB1 dan 2 saat sertijab dilakukan.
“Saya mengajak bapak dan Ibu khususnya di wilayah Jakarta Barat 1 dan 2, mari sama-sama kita melakukan persiapan yang lebih matang. Dalam hal ini Sudin beserta jajaran, kami siap untuk membantu kesulitan-kesulitan ketika bapak atau ibu memimpin di satuan Pendidikan,” imbuhnya.
“Yang terutama penting adalah komunikasi, kita harus saling bertukar pikiran dan terus berkoordinasi sehingga InsyaAllah seluruhnya bisa berjalan sesuai dengan harapan, cita-cita, dan target yang kita inginkan,” sambungnya.
Diding berharap kepada yang sudah mendapat tugas baru agar terus menjadi guru penggerak, mampu mendongkrak dan meningkatkan mutu pendidikan khususnya di wilayah Jakarta Barat.
Dia pun menambahkan bahwa mengingat DKI Jakarta akan menjadi peta global, pihaknya menginginkan harus tetap berkolaborasi sesuai dengan harapan.
Pertama, mendorong anak-anak didik untuk menguasai bahasa Internasional.
Kedua, mampu berkolaborasi, bukan hanya internal saja melainkan juga eksternal.
Ketiga, mendorong anak-anak didik untuk memiliki prestasi akademik dan non-akademik.
“Jadi, kita harus meningkatkan managerial, bapak atau ibu juga harus bisa merencanakan apa saja yang bisa membuat mutu itu meningkat, apa saja yang dibutuhkan oleh guru, sekolah, dan anak didik kita untuk jadi bahan pembelajaran,” pungkasnya.