MUARA ENIM, ifakta.co – Dalam upaya melestarikan budaya kain lokal dan memberdayakan perempuan, CSR PT Tanjungenim Lestari (PT TeL) melauai CSR mengadakan pelatihan jumputan.
Kegiatan ini diresmikan langsung oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muara Enim di Gedung Learning Center, pada 29 Mei 2024 lalu.
Hadir dalam acara itu Dr.dr.Hj.Rose Mafiana Rizali, Sp.AN. Turut hadir perwakilan Manajemen TeL Ahmad Faisol serta para Kades dari setiap desa yang mengikuti pelatihan ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh 26 peserta dari 5 desa yaitu Banuayu, Tebat Agung, Gerinam, Tanjung Menang, Muara Niru dan perwakilan Persatuan Istri Karyawan (PIK) TeL.
Manajemen Tel Ahmad Faisol mengatakan, kegiatan pelatihan ini, PT TeL menggandeng Rumah Ekonomi Smart/Desaku Muara Enim sebagai pelaksana kegiatan pelatihan.
“Selama pelatihan para peserta diajarkan teknik pembuatan jumputan mulai dari pembuatan pola, menjahit pola, mengikat pola, melipat kain, mewarnai, hingga proses pengeringan,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat. Para peserta pelatihan dengan antusias mengikuti setiap langkah yang diajarkan, dan mereka tampak senang belajar teknik baru, serta menghasilkan karya kain jumputan mereka sendiri.
Menurut Fasisol, CSR PT TeL ingin mengembangkan rumah usaha Jumputan di desa-desa sekitar PT TeL karena semakin banyaknya permintaan kain Jumputan dari para pembeli, khususnya tamu-tamu Jepang yang datang ke PT TeL.
Mereka kata dia sangat tertarik dengan motif-motif yang ada pada kain Jumputan, dimana mereka terkadang dibawa langsung ke pengrajin untuk menyaksikan langsung proses pembuatan kain tersebut.
Selain kegiatan praktik selama pelatihan, peserta juga di akhir kegiatan diajak berkunjung ke sentra pengrajin Jumputan di Palembang.
“Kami mengajak peserta untuk berkunjung di sentra pengrajin Jumputan Palembang di Fikri Koleksi dan Wiyah Mulyadi,” katanya.
Di tempat ini seluruh peserta melihat secara langsung produksi Songket dan Jumputan serta hasil produk jadi Jumputan seperti kemeja, tas, gamis, dan lain lain.
CSR PT TeL berharap ilmu selama pelatihan bisa mereka terapkan dan tularkan juga ke warga desa yang lain sehingga bisa menjadi salah satu hasil kerajinan tradisional yang memiliki nilai ekonomi sehingga bisa menambah penghasilan perekonomian mereka. “Berharap suatu saat bisa menjadi kampung Jumputan sentra Jumputan yang bisa dikenal luas hingga mancanegara,” pungkasnya.
(edi)