JAKARTA, ifakta.co – Pra-Ramadhan, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Administrasi Jakarta Barat (TP PKK Jakbar) saat ini terus menggaungkan dan menggalakkan program ‘Stop Boros Pangan’ kepada semua Kader PKK dan masyarakat sekitar.
Hal itu disampaikan langsung Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lisnawati Kuswanto saat melakukan pencanangan Gerakan Tanam Cabai Serentak (GERTAM) se-Indonesia yang dirangkaikan dengan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52, pada Senin, 4 Maret 2024.
Lisnawati menyebutkan, bahwa harga sembako saat menjelang Ramadhan terus meningkat, bahkan sudah menjadi suatu tradisi dan pihaknya mengharapkan semua Kader PKK agar Cegah Boros Pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harga sembako kan menjelang Ramadhan itu sudah menjadi suatu tradisi meningkat. Kalau PKK, kami mengharapkan semua Kader PKK untuk Cegah Boros Pangan,” ujar Lisnawati kepada ifakta.co, di Jakarta.
Pantauan ifakta.co, tanaman yang ditanam di Taman A Green Proklim Jalan Aries Mustika Blok A 7 RT 004 RW 009, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, sebanyak 145 bibit cabai dengan kesulurahan 7.000 bibit tersebar di 138 titik.
Selain tanam cabai serentak, juga dilakukan pemotongan tumpeng dalam memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke-52 tahun 2024, bertajuk ‘Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia Maju’.
Bahkan Lisnawati mengaku, Cegah Boros Pangan ini merupakan program pemerintah, dan pihaknya terus mensukseskannya.
“Kami mensukseskan Cegah Boros Pangan. Dimana makanan yang ada di rumah, kita selalu menghimbau dan mengusahakan makanan yang sudah lebih dulu di beli itu yang harus di olah dahulu, karna kita juga harus pintar-pintar melihat dari expired atau kadaluarsa dari makanan tersebut seperti makanan kalengan,” imbuhnya.
Tak tanggung-tanggung, ia juga menghimbau agar masyarakat untuk tidak panic buying (pembelian secara berlebihan) dan lebih cerdas dalam berbelanja sesuai dengan kebutuhan.
“Karna kan umumnya karakter dari ibu-ibu itu kan pasti misalnya kalau ada seruan terkait turun harga (diskon), maksudnya kami PKK menghimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam berbelanja, beli lah sesuai dengan kebutuhan yang saat itu memang sangat-sangat dibutuhkan. Jadi tadi memang Stop Boros Pangan, jangan belanja berlebihan kalau memang tidak terlalu dibutuhkan,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian menyebutkan bahwa menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Indonesia adalah negara nomor dua di dunia dengan tingkat boros pangan atau “Food Loss and Waste” (FLW) setelah Arab Saudi.
Mendagri dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (8/6) meminta kepala daerah untuk mengampanyekan ‘Stop Boros Pangan’ kepada masyarakat.