PPATK Temukan Transaksi Janggal Dana Pemilu 2024

- Jurnalis

Senin, 18 Desember 2023 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poto Ilustrasi : PPATK menemukan transaksi janggal dana Pemilu 2024 (Poto Ilustrasi: Istimewa/ifakta.co)

Poto Ilustrasi : PPATK menemukan transaksi janggal dana Pemilu 2024 (Poto Ilustrasi: Istimewa/ifakta.co)

JAKARTA, ifakta.co – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya indikasi dana kampanye yang berasal dari aktifitas tambang Ilegal. Selain itu juga diungkapkan ada lonjakan transaksi mencurigakan terkait kampanye peserta Pemilu 2024 hingga 100 persen.

Menurutnya, lonjakan transaksi mencurigakan ini tidak hanya terjadi di partai politik, melainkan juga perseorangan.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya telah menelusuri riwayat dan kaitan transaksi dari daftar calon tetap (DCT) peserta Pemilu 2024. Ia menyebut kenaikan transaksi tersebut terjadi sejak Januari lalu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi keuangan mencurigakan. Misalnya terkait dengan pihak pihak yang berkontestasi,” kata Ivan usai menghadiri acara diseminasi PPATK di Hotel Pullman Central Park Kamis lalu, dikutip dari  CNNIndonesia,  Senin (18/12).

Baca juga :  Prabowo Serang Anies di Debat Capres, Bahas Soal Demokrasi

Ia menjelaskan rekening khusus dana kampanye (RKDK) yang mestinya digunakan untuk membiayai kegiatan kampanye politik cenderung tak bergerak transaksinya.

Iva juga mengaku sudah mengirim surat kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai kenaikan transaksi mencurigakan ini.

“Kita kan bertanya pembiayaan kampanye dan segala macamnya itu biayanya dari mana kalau RKDK-nya tidak bergerak kan. Nah, itu kita melihat ada potensi misalnya orang mendapatkan sumber dari hasil ilegal, dipakai untuk membantu yang seperti itu gitu ya,” ujarnya.

Sementara itu, Komisioner  KPU) Idham Holik menyebut pihaknya tengah mendalami laporan dari PPATK tersebut. Dalam laporan itu, kata Idham, PPATK menemukan adanya transaksi keuangan hingga ratusan miliar milik salah satu bendahara partai politik.

“PPATK menjelaskan ada rekening bendahara parpol pada periode April-Oktober 2023 terjadi transaksi uang, baik masuk ataupun keluar, dalam jumlah ratusan miliar rupiah,” kata Idham dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/12).

Idham menyebut PPATK tidak merinci aliran atau sumber dana serta penerima dalam dugaan transaksi mencurigakan itu. Oleh sebab itu, Idham mengklaim pihaknya tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut terkait laporan yang diberikan PPATK.

“Data hanya diberikan dalam bentuk data global, tidak terinci, hanya berupa jumlah total data transaksi keuangan perbankan,” katanya.

Baca juga :  Tatap Muka Bersama Bhayangkari, Kapolres Nganjuk Ajak Dukung Suami Jaga Netralitas Selama Pemilu 2024

Bawaslu akan dalami temuan PPATK

Sementara itu ditempat terpisah, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami laporan tersebut. Menurutnya, data yang diberikan PPATK merupakan data mentah yang perlu diolah sebelum disampaikan kepada publik.

Lolly enggan berbicara lebih jauh soal detail laporan itu. Ia menyebut pendalaman juga sedang dilakukan secara hati-hati lantaran menyangkut isu sensitif.

“Kami akan menyampaikannya di pekan depan kepada teman-teman, hasil pendalamannya Bawaslu. Jadi sabar, karena ini informasi yang sangat sensitif dan Bawaslu harus berhati-hati dalam melakukan proses pendalaman,” ujarnya dikutip CNNIndonesia, Senin (18/12).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD juga sudah turun tangan dengan meminta agar Bawaslu beserta KPK menyelidiki dugaan transaksi janggal Pemilu 2024.

“Bawaslu harus menyelidiki itu dan mengungkap kepada publik. Kalau itu uang haram, biasanya pencucian uang. Tangkap! Supaya diperiksa rekening yang dicurigai menerima dana politik secara tidak sah,” kata Mahfud.

Baca juga :  KPU Jakbar Siap Distribusikan Logistik Pemilu 2024 di Lima Kecamatan


Berita Terkait

Fraksi Gerindra Pandeglang Gelar Khitanan Massal, Antusiasme Peserta Melebihi Kuota
Pelantun Laskar Pelangi Duduki Komisaris GMF
Prabowo Ultimatum: Gagal Pimpin, Tak Akan Maju Lagi di Pilpres 2029
Gerindra Ngotot Prabowo Dua Periode, Abaikan Pesan Presiden
Rp200 Ribu per Suara, Legislator Ungkap Brutalnya Politik Uang di Aceh
Modal Caleg Tembus Rp20 Miliar, DPR Ungkap Parahnya Politik Uang di Pemilu
Jokowi Pertimbangkan Maju Jadi Ketua Umum PSI: Saya Tak Ingin Kalah
Jokowi dan Kaesang Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI, William Aditya: Layak Pimpin Partai

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:23 WIB

Fraksi Gerindra Pandeglang Gelar Khitanan Massal, Antusiasme Peserta Melebihi Kuota

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:48 WIB

Pelantun Laskar Pelangi Duduki Komisaris GMF

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:14 WIB

Prabowo Ultimatum: Gagal Pimpin, Tak Akan Maju Lagi di Pilpres 2029

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:26 WIB

Gerindra Ngotot Prabowo Dua Periode, Abaikan Pesan Presiden

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:54 WIB

Rp200 Ribu per Suara, Legislator Ungkap Brutalnya Politik Uang di Aceh

Berita Terbaru

 batu caves,salah satu tempat destinasi wisata di Malaysia (foto:ifakta/Jo)

Internasional

Batu Caves, Ikon Wisata dan Spiritualitas di Jantung Malaysia

Senin, 16 Jun 2025 - 12:57 WIB