BALI, IFAKTA.CO – Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali telah menyatakan sikap tegasnya jika elemen yang mengganggu dan mengkritik saat pelaksanaan KTT AIS Forum. Kegiatan itu berlangsung di Markas Komando PGN Bali, tepatnya Jl. Sidakarya, Denpasar Selatan, Senin 09 Oktober 2023.
Pernyataan sikap tegas tersebut bertujuan untuk mendukung penuh pelaksanaan KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Nusa Dua, Bali pada 10-11 Oktober 2023.
“KTT AIS Forum ini sangat penting karena membahas ancaman dan tantangan yang dihadapi negara kepulauan saat ini dan kedepannya. Oleh karena itu, PGN Bali semaksimal mungkin mendukung pemerintah menyukseskan KTT ini,” ujar Ketua PGN Bali, Sony Utama dalam konferensi persnya, Senin (09/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sonny berharap kepada seluruh komponen atau elemen masyarakat yang mengganggu dan mengkritik KTT AIS Forum 2023 untuk mengurungkan niatnya.
Disisi lain, Senopati Alogo PGN Bali dsn Indonesia Timur, Yadi Pariyadi kerap disapa Gus Yadi menyampaikan, dirinya dilahirkan dan dibesarkan di Bali, sehingga dirinya bukan suku Bali, akan tetapi darah Ngurah Rai.
“Jadi jangan ada gangguan apapun. Saya mendengar ada elemen pencinta lingkungan yang bermaksud mengganggu.Tolong urungkan niat kalian, tolong jangan jual negara kami. Jangan kepentingan politik golongan anda menjual bangsa ini,” tutur Gus Yadi.
Lanjut, Gus Yadi menegaskan bahwa PGN Bali akan menyiagakan 70 personel mulai Selasa (10/10/2023) hingga Rabu (11/10/2023) untuk mengawal pelaksanaan KTT AIS Forum 2023.
Sementara para personel tersebut akan standby dan segera bergerak di titik-titik yang dilaporkan terjadi gangguan.
Bahkan Gus Yadi pun meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Bali untuk ikut menyukseskan KTT AIS Forum.
Ditempat yang sama, Ketua Forum Peduli NKRI, Sony Setiawan menyatakan, pihaknya siap turun tangan menghadapi elemen pengganggu KTT AIS Forum.
“Kalau kita bicara NKRI, maka Bali adalah replika miniatur NKRI. Eksekusi Pancasila di Bali sangat bagus. Wajar jika Bali berulang kali diberi kepercayaan internasional dan pemerintah pusat. Kami akan menjaga Pulau Bali. Jadi kalau ada yang ganggu dan bikin malu. Maka Kamis siap turun menghadapi mereka. Nyawa pun kami pertaruhkan,” ungkap Sony Setiawan.
Tak mau ketinggalan, H.Daniar Tri Sasongko, mantan Ketua PGN Bali yang juga dikenal aktif dalam Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Kota Denpasar menambahkan, sukses dan gagalnya KTT ini adalah cerminan keberadaan Indonesia.
“Kami tak ingin terjadi hal yang memalukan. Oleh karena itu kami mengajak masyarakat dan elemen ormas mendukung pelaksanaan KTT AIS. Apalagi empat bulan lagi kita juga menyelenggarakan Pemilu 2024. Banyak pihak-pihak yang berkepentingan menghadapi Pemilu ini,” sorot H.Daniar.
Sebagai informasi, KTT AIS Forum 2023 akan dihadiri oleh 33 delegasi dari 29 negara kepulauan dari seluruh dunia.
KTT AIS Forum 2023 akan membahas sederet isu, mulai dari ekonomi biru (blue economy), penanggulangan sampah laut, dan illegal fishing.
KTT tersebut mengusung tema ‘Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future’.