JAKARTA, IFAKTA.CO – Ratusan siswa sekolah Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan SMK PGRI 24 Jakarta di Jalan Peta Utara No. 70 Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat merasa kegiatan proses belajarnya terganggu. Hal ini disebabkan adanya konflik antara pihak yang mengaku sebagai ahli waris dari lahan sekolahan dengan pihak Yayasan Assalamiyah.

Buntut dari konflik itu, terjadi penutupan gerbang sekolahan dengan dipasang gembok dengan menggunakan rantai yang diduga dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai ahli waris dari pemilik lahan sekolah tersebut.

Salah satu pengurus sekolah SMK PGRI 24 Jakarta Siti Komariah menuturkan bahwa penggembokan gerbang sekolahan itu dilakukan pada hari Senin, 17 Juli 2023. Penggebokan dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai ahli waris dari lahan sekolah.

Iklan

“Jelas kenyamanan kami sebagai pengurus sekolah selaku pengguna gedung atau menyewa diatas lahan milik Yayasan Assalamiayah ini sangat terganggu. Apalagi saat ini sedang dalam masa penerimaan siswa baru tapi kondisi pager gerbang sekolahan kami digembok oleh oknum yang bersengketa,”kata Siti Komariah alias Kokom saat di temui di lokasi SMK PGRI 24 Jakarta, Kamis (20/7/2023)

Kokom menjelaskan, konflik itu terjadi antara salah satu kelompok ahli waris dengan pihak Yayasan Assalamiyah. Namun pihaknya selaku pihak ketiga atau penyewa lahan menjadi korban dari konflik itu.

“Anak-anak dan para guru secara mental jelas sangat terganggu dengan kondisi sepeti ini,” ujarnya.

Pihak Yayasan, kata Kokom melalui kuasa hukumnya mengaku telah melaporkan peristiwa penggembokan itu kepada Polres Jakarta Barat pada 11 Juli 2023 lalu.

Sementara itu, H. Holil selaku KBM menambahkan bahwa pasca terjadinya peristiwa penggembokan gerbang, kegiatan KBM tetap berjalan seperti biasa.

“KBM Tetap berjalan seperti biasa walaupun pintu gerbangdibuka sedikit hanya cukup untuk keluar masuk orang saja. Sedangkan kemdaraan motor diparkir di luar gerbang,” ujarnya.

Ia berharap bahwa konflik antara kedua belah pihak tidak berkepanjangan dan segera menemukan solusi jalan terbaik.

“Kami semua berharap konflik antara kedua belah pihak segera menemukan solusi yang terbaik demi keberlangsungan dunia pendidikan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para guru dan anak didik kami,” ujarnya

Sementara itu Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, Junaidi mengatakan akan mencermati dan menelusuri permasalahan ini.

“Akan siap, kami cermati dan telusuri permasalahanya. Kita sedang turunkan tim kasatlak ke lokasi. Selanjutnya kami segera undang pihak bermasalah,” ujarnya.