“Lalu ketika mereka menyelenggarakan, kita mau tanya Kegiatannya Apa? Apalagi mereka memungut biaya, dan ada unsur paksaan, itulah hal-hal yang kita akan panggil apabila ada pengaduan-pengaduan seperti itu, dan kita panggil,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disinggung wartawan terkait mengetahui perihal tersebut, Junaidi katakan, karena itu bagian dari kami, maka kami pastilah (mengetahui). Hanya, kami tentu dibantu oleh teman-teman karena jumlahnya sekolah negeri ratusan, dasar pentingnya kita dibantu oleh teman-teman apabila ada hal-hal yang diduga, maka kami perlu mencermati dugaan-dugaan tadi.
Mengetahui atau tidak sekolah negeri dan sekolah swasta permasalahan yang berada di sekolah itu, kami berusaha untuk bisa mengetahui apapun kondisinya, apapun masalahnya.
Nah, makanya ketika kami melihat ada hal yang belum kami ketahui, ini kami kejar terus. Bahkan hari ini Kepala Seksi kita kesana untuk meninjau, minggu lalu sudah pada saat info itu langsung disampaikan dan kita minta klarifikasinya.
“Copot dari jabatan kalau itu pungli,” tegasnya.
Sementara itu, Junaidi pun berpesan kepada seluruh warga bahwa pihaknya ingin memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat untuk akses pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan dan dalam rangka itu baik untuk sekolah negeri dan sekolah swasta kami berusaha maksimal.
“Seandainya ada hal-hal dalam proses layanan itu ada sesuatu yang di anggap salah, tentu kami mohon maaf dan hal yang di anggap salah tadi itu kami telusuri sejauh mana kesalahan-kesalahan tadi. Itulah dinamika yang kami harus lakukan, karena mengurus pendidikan sama artinya mengurus permasalahan sosial yang tidak mudah kita urus dan proses yang kita urus ketika kita melakukan proses ini tidak bisa juga Dinas Pendidikan, Sudin Pendidikan menangani sendiri, perlu kerjasama dengan pihak lain itulah yang kita sebut dengan Kolaborasi,” tutupnya.
Halaman : 1 2