JAKARTA, IFAKTA.CO – Memakan anggaran puluhan juta rupiah, pengecatan gedung SDN 01 Pagi Kota Bambu dinilai sarat akan “penyelewengan”.
Pasalnya dari pantauan media, di sekolah berlantai dua tersebut terdapat beberapa titik bangunan yang perlu direnovasi atau masuk dalam kategori prioritas seperti pegangan tangga besi yang sudah keropos dan tajam namun dibiarkan.
Dari informasi yang dihimpun tim redaksi, terdapat juga wancana bahwa sekolah tersebut akan dilakukan renovasi total oleh dinas pendidikan. Sehingga pengecatan dinilai tak berguna.
Ditemui dilokasi, Suharta selaku Wakil Kepala Sekolah SDN Kota Bambu 01 Pagi mengatakan, pengecatan itu dilakukan 2 minggu lalu dalam rangka Penilaian Akreditasi.
“Tujuannya sih karna mau penilaian akreditasi kalau masalah pengecatan saya tidak tahu,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, tim juga mengonfimasi adanya informasi bahwa ruangan UNBK sering dijadikan tempat nongkrong para guru dan merokok, Suharta menyampaikan bahwa pihaknya kerap menegur para guru.
“Mungkin kadang sisa rokok itu abis dari toilet tapi kita kerap tegur,” katanya.
Sementara itu, Shemy aktivis dari Laskar Muda Jakarta mengatakan bahwa kalau tujuannya untuk akreditasi sah saja, tapi dilihat dulu kesesuain antara RAB apakah sesuai dengan yang dibayarkan?.
“Kalau tidak sesuai, itu sudah jelas ada permainan antara pihak sekolah dengan vendor pengecatan dan jelas itu Pidana menurut saya,” tambahnya.
Sampai berita ini diturunkan, tim Ifakta.co masih mencoba berkomunikasi dengan dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.