Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, tidak membantah kalau pertemuan Golkar-Perindo membahas koalisi besar. Hal itu disampaikan setelah Partai Golkar secara resmi menerima kunjungan petinggi-petinggi Perindo.
Pertemuan kali ini menurut Airlangga memang untuk silaturahmi antara Golkar dan Perindo dan perkenalan pengurus-pengurus dari kedua partai secara resmi. Ia membenarkan, mereka turut bertukar pikiran tentang rencana koalisi ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Baik itu koalisi besar maupun koalisi KIB,” kata Airlangga dalam momentum yang sama.
Golkar maupun Perindo melihat dan merasa ke depan perlu terus berkomunikasi dan bekerja sama. Apalagi, Airlangga menekankan, Hary Tanoe bukan orang lain karena sama-sama pebisnis yang saling banyak bersinggungan.
Termasuk, soal capital market dan terakhir Airlangga mendukung pula pengembangan special economic zone yang dikembangkan Hary Tanoe. Selain itu, Airlangga turut membenarkan, pertemuan Golkar dan Perindo membahas masa depan koalisi besar.
“Tadi disampaikan koalisi besar penting karena Indonesia negara besar dan koalisi besar sangat diperlukan agar kita bisa menerobos tantangan-tantangan yang ada,” ujar Airlangga.
Airlangga berpendapat, ketidakpastian global dan apa yang harus Indonesia lakukan dalam situasi ketidakpastian membutuhkan kestabilan. Termasuk, kestabilan politik yang penting dan hanya bisa dicapai kalau komunikasi ketum partai baik dan
Airlangga menerangkan, kedua partai melihat ke depan Indonesia perlu terus menjalin silaturahmi, termasuk terkait jadwal jadwal pemilu. Apalagi, baik Golkar maupun Perindo berkomitmen mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Ia menambahkan, komitmen itu sangat penting salah satunya agar capaian RPJMN 2024 bisa dicapai. Sebab, Airlangga mengingatkan, tantangan pasca pandemi membuat beberapa capaian harus diakselerasi dalam dua tahun ke depan.
Halaman : 1 2