NGANJUK ifakta.co – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Nganjuk berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan melaksanakan program kerja bersama dengan melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada peserta didik terkait pencegahan dan penanganan kebakaran pada anak usia dini.
Sebanyak 160 siswa dari 6 lembaga pendidikan baik Kelompok Belajar (KB) maupun Taman Kanak – Kanak (TK) mendatangi kantor dinas Damkar untuk mengikuti program antar OPD tersebut pada, Kamis 16 Maret 2023.
Ke- enam lembaga pendidikan tersebut yakni; KB.PKK Kartika (Begadung), TK Aisyiyah Bustanul Athfal (Bagor), TK Pertiwi Indonesia Semare (Berbek), TK satu Atap Patranrejo (Berbek), KB Tunas Pertiwi (Rejoso), KB Taman Tunas Bangsa (Rejoso).
Iklan
Giat tersebut berlangsung di aula dan dihalaman Kantor Dinas Damkar yang dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas DPKP Drs Sujito, M.si.

Bambang Arif Widodo S.E selaku Kasi Analis Kebijakan Peningkatan Kapasitas / SDM yang saat itu memandu jalannya sosialisasi pencegahan dan penanganan kebakaran mengatakan maksud dan tujuan dari giat tersebut.
Dikatakannya giat tersebut bertujuan untuk mengenalkan profesi petugas Dinas Kebakaran kepada anak – anak dan juga mengenalkan alat – alat yang dipakai oleh petugas Damkar untuk menangani kejadian kebakaran.

“Dari pihak kami ada program sosialisasi dan edukasi, dari Dinas Pendidikan ada pembelajaran dengan tema air dan api sehingga kami sinkronkan keterkaitan tersebut dalam satu visi misi yang sama yakni sosialisasi tanggap darurat terhadap peristiwa kebakaran yang tujuan utamanya adalah mengurangi resiko trauma pada anak usia dini apabila mengalami atau melihat suatu kejadian kebakaran,” ungkap Bambang pada ifakta.co usai giat berlangsung.
Ia menguraikan jika target sosialisasi bersama Dinas Pendidikan masih belum mencapai 50 persen, pasalnya di Kabupaten Nganjuk ada sekitar 1300 TK / KB sedangkan dalam kurun waktu Tri Wulan dari bulan Januari – Maret pelaksanaan program Emergency Drill (Tanggap Darurat Kebakaran) itu masih dapat terealisasi sebanyak 400 lembaga TK /KB.
“Kedepan kami akan terus melaksanakan program ini hingga mencapai target maksimal, karena dengan adanya sosialisasi yang telah kami laksanakan baik di sekolah, lingkungan maupun di instansi lain telah berdampak sangat signifikan terhadap penurunan kejadian kebakaran yang ada di wilayah Nganjuk,” tuturnya.

Bambang membeberkan jika kegiatan saat itu terbagi menjadi 4 sesi. “Sesi pertama yaitu pengenalan alat dan cara penangkapan hewan reptil seperti ular,” jelasnya.
Di sesi kedua sosialisasi pencegahan kebakaran di lingkungan dan juga cara penanganan kebakaran pada gas elpiji.
“Dalam hal penanganan gas elpiji para wali murid KB/TK sengaja kami libatkan, agar dapat mengantisipasi apabila di rumah mereka mengalami kebocoran gas ataupun kebakaran pada gas elpiji,” tandas Bambang.

Pada sesi tiga, anak – anak satu persatu diajarkan dan di pandu untuk menjinakkan api yang sedang berkobar secara tradisional dengan menggunakan kain / goni basah.
Dan di sesi empat diadakan giat mandi bersama dimana anak – anak di guyur dengan air yang disemprotkan dari atas mobil pemadam kebakaran.Nampak keceriaan dan kegembiraan dari peserta didik, mereka asyik bermain air dari hujan buatan yang dibuat petugas Damkar.
Dikesempatan itu Bambang menghimbau pada masyarakat Nganjuk untuk waspada terhadap hal – hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran baik kebakaran di lingkungan, gedung, kendaraan bermotor maupun tempat pembuangan sampah.

“Dari data kami alhamdulilah berkat sosialisasi jumlah kebakaran telah menurun jika dibanding dengan tahun sebelumnya, ada 12 kejadian kebakaran kandang sapi dan 8 kebakaran bambu dalam kurun waktu 1 tahun terakhir ini,” paparnya.
“Kami berharap semoga masyarakat Nganjuk aman , nyaman, tentram dan terhindar dari bahaya kebakaran baik di lingkungan maupun di MKKG- nya,” urainya.
Sementara itu mewakili lembaga TK/KB yang hadir, Kepala Sekolah TK Pertiwi Indonesia Semare Berbek, Nunung Farida S.Pd.AUD mengatakan sangat puas dengan sambutan yang diberikan oleh Dinas Damkar kapada semua peserta sosialisasi.

“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Dinas Damkar atas terselenggaranya giat Outing Class simulasi tanggap darurat kebakaran yang telah berjalan dengan aman dan lancar,” tutur Nunung.
Dijelaskannya setelah mengikuti sosialisasi dari Damkar kini anak didiknya telah mengenal profesi petugas pemadam kebakaran serta semua alat – alat yang digunakan dalam melakukan pemadaman kebakaran.
“Kami sangat puas dengan sambutan dari Damkar yang luar biasa dan kunjungan kami bisa menambah wawasan anak didik kami tentang bagaimana bahaya api bilamana terjadi kebakaran dan anak anak juga diberi edukasi bagaimana penanganannya sejak dini jadi anak- anak tidak trauma bilamana menyaksikan kebakaran,” pungkasnya.
(MAYANG).