Artinya tujuan para pengusul yang ngotot itu tercapai sudah. Tidak ada masalah bagi saya karena memang tidak ada kepentingan apapun kecuali agar harkat dan martabat Dewan Pers terjaga.
Tetapi ketika kemudian Prof Azyumardi Azra berpulang, janganlah para pengusul tadi lalu mau mencari pengganti dengan cara-cara yang tidak sah, mencari orang baru di luar 3 (tiga) orang cadangan yang sudah tersedia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Delapan anggota Dewan Pers yang kini tersisa, jangan melanggar aturan demi kepentingan entah apa. Ikuti Statuta Dewan Pers yang masih berlaku. Kalaupun mau mengubah Statuta Dewan Pers, lengkapi dulu keanggotaan menjadi 9 (Sembilan) orang. Dan Statuta berlaku ke depan, bukan berlaku surut.
Kita orang pers, sibuk mengritik ke sana, mengritik ke situ kalau ada yang tidak beres dalam kehidupan bernegara maupun bermasyarakat. Tetapi terhadap diri sendiri, berlakukanlah hal yang sama. Transparan dan akuntabel, mari menjaga kredibilitas Dewan Pers.
Sebagai orang yang pernah dua periode di Dewan Pers, bagi saya kondisi saat ini sangat memperihatinkan. Dan saya berharap, sebelum ayam berkokok dan tabir fajar tahun 2023 terbit, sudah ada Ketua Dewan Pers definitif.
Wallahu alam bishawab.
Ciputat, 19 Desember 2022