NGANJUK ifakta.co – Kejari Nganjuk telah melaksanakan giat penerimaan Tersangka dan Barang Bukti ( Tahap ll) dari penyidik PPNS Kantor Wilayah Jawa Timur ll Dirjen Bea dan Cukai Kementrian Keuangan RI kepada Tim Jaksa Penuntut Umum Gabungan yakni JPU Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kejari Nganjuk.
Adapun serah terima tersebut berlangsung di Ruang Tahap ll Kejari Nganjuk pada Kamis 17 November 2022 pukul 13.00 Wib.
Menurut Kasi Intelijen Kejari Nganjuk Dicky Andi Firmansyah, Tersangka dalam pelimpahan tahap ll tersebut adalah Yakup Andrianto Bin Hadi Prayitno (Alm) (32), selaku sopir yang mengangkut rokok tanpa dilekati dengan cukai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Atas perbuatannya, tersangka disangkakan melanggar Kesatu : Pasal 54 Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI No. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai Jo Pasal 53 ayat (1) KUHPidana.
“ Kemudian Kedua : Pasal 56 Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI No. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai,” papar Dicky.
Selanjutnya Dicky menjelaskan kronologi kejadian yang membuat sopir tersebut terjerat hukum.
“Supir pengangkut rokok tanpa pita cukai tersebut pada hari Senin tanggal 19 September 2022 pukul 22.30 WIB bertempat di daerah Duko Timur, Katel, Pamekasan, telah memuat rokok tanpa dilekati pita cukai dengan menggunakan kendaraan mobil Toyota Avanza Nopol B 1176 FFS,” ungkapnya.
Disebutkan ketika dalam perjalanan di Jalan Tol Ngawi – Kertosono KM 647 Nganjuk pada tanggal 20 September 2022 pada Pukul 02.10 WIB, Tersangka dihadang oleh Petugas Kanwil DJBC Jawa Timur II.
Dicky juga menjelaskan ketika dilakukan pemeriksaan terhadap isi muatannya, ditemukan rokok tanpa dilekati pita cukai yaitu Sigaret Kretek Mesin (SKM) dengan total keseluruhan 250.000 batang.
“Seluruhnya tidak dilekati pita cukai sehingga diamankan ke Kantor Wilayah DJBC Jatim II. Akibat perbuatan Tersangka tersebut telah mengakibatkan Kerugian Keuangan Negara jumlah seluruhnya sebesar Rp 150 juta,” imbuh Dicky.
Terkait dengan perkara itu Dicky menguraikan bahwa tersangka sebelumnya telah ditahan oleh Penyidik di Rutan Lowokwaru Malang, selanjutnya pada saat penerimaan Tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) Jaksa Penuntut Umum melanjutkan penahanan selama 20 Hari mulai tanggal 17 November 2022 s/d 06 Desember 2022 di Rutan Kelas IIB Nganjuk.
“Adanya Tahap II (Penerimaan Tersangka dan Barang Bukti) Tindak Pidana Cukai tersebut merupakan tahapan dari proses penanganan perkara sebelum kasus tersebut disidangkan di Pengadilan,” terang Dicky lagi.
Kemudian Dicky menegaskan Tim Gabungan Jaksa Penuntut Umum akan segera menyusun dakwaan terhadap tersangka untuk segera di limpahkan ke Pengadilan Negeri Nganjuk.
Selanjutnya, Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk telah menunjuk 8 orang Jaksa Penuntut Umum untuk menyidangkan perkara terkait rokok ilegal tersebut.
(MAYANG).
.