ACEH – Banjir yang melanda Aceh Tamiang hingga saat ini masih menggenang sebagian wilayah dan menyebabkan lebih dari 29 ribu kepala keluarga mengungsi.
Data dari Sekretariat Satuan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Alam Banjir, kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, menyebutkan akibat adanya banjir membuat 29.014 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Ketua DSI Aceh Tamiang dan Direktur Kantor Layanan DSI Aceh Tamiang, Asra, S.H, CPM. Beserta Wakil Ketua DSI Aceh Tamiang dan Wakil Direktur Kantor Layanan DSI Aceh Tamiang, Dewi Kartika, S.H.,M.H.,CPM memberikan bantuan, berupa paket Sembako di wilayah terdampak banjir Tamiang, tepatnya di Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Sabtu (12/11/22).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semoga apa yang kami berikan walau tidak seberapa semoga dapat membantu saudara-saudara kami yang terkena musibah banjir Aceh, Tamiang ini,” ucap Asra, S.H, CPM.
Ketum DSI Sabela Gayo S.H, M.H, Ph. D mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya pada Pengurus Dewan Sengketa Indonesia Aceh Tamiang dan Kantor Layanan Dewan Sengketa Indonesia (DSI) Aceh Tamiang yang sudah menyalurkan bantuan kepada korban banjir Aceh Tamiang. Semoga berkah dan bermanfaat.
“Saya sangat mendukung kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Pengurus DSI Aceh Tamiang dan Kantor Layanan DSI Aceh Tamiang tersebut dan mendoakan semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat dan sekaligus meringankan korban banjir Aceh Tamiang,” ucap ketua umum Dewan Sengketa indonesia Sabela Gayo S.H, M.H, Ph.D.
DSI senantiasa akan berjalan berdampingan bersama masyarakat membantu dalam hal Mediator / Ajudikator / Konsiliator / Arbiter.
“DSI tidak hanya piawai dalam memfasilitasi penyelesaian sengketa di dalam dan di luar pengadilan namun juga Mediator / Ajudikator / Konsiliator / Arbiter DSI wajib memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap kondisi sosial masyarakatnya masing – masing,” ucap Sabela Gayo bangga dan ber api-api.
Banjir di Aceh Tamiang melanda 12 Kecamatan dan 212 desa atau kampong. Dari 212 desa itu sebanyak 66 desa terisolir akibat banjir dan 146 desa terendam.
Ada pun kecamatan yang terendam banjir kecamatan Sekerak, kecamatan Seuway, kecamatan Kejuruan Muda, Kota Kualasimpang, kecamatan Karang Baru, kecamatan Mayak Payed. Kecamatan Tenggulun, kecamatan Bandar Pusaka, kecamatan Tamiang Hulu, kecamatan Bendahara, kecamatan Rantau Mulia, dan kecamatan Rantau.