ifakta.co NGANJUK,– Sidang lanjutan perkara Tindak Pidana Korupsi terkait penerimaan dan pemberian uang dalam mutasi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk dengan terdakwa Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk Nonaktif dan 6 terdakwa lainnya kembali digelar, Senin (11/10/2021).
Seperti sebelumnya, sidang tersebut dilaksanakan secara virtual di dua tempat terpisah yakni di Pengadilan Negeri Surabaya yang terhubung dengan Rutan klas II B Nganjuk.
Dicky Andi Firmansyah, Kasi Intelejen Kejaksaan Negeri Nganjuk mengatakan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kali ini menghadirkan 13 orang saksi, diantaranya para Camat dan Kepala Desa ( Kades).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun para terdakwa selain Novi yaitu M Izza Muhtadin ajudan Bupati Nganjuk, Dupriono Camat Pace, Tri Basuki Widodo mantan Camat Sukomoro), Edie Srianto Camat Tanjunganom), Harianto Camat Berbek dan Bambang Subagio Camat Loceret.
Sedangkan JPU yang mengikuti sidang meliputi Tim dari Kejaksaan Agung yaitu Eko Baroto dan Tim dari Kejaksaan Negeri Nganjuk yaitu Andie Wicaksono dan Sri Hani Susilo.
“Dalam sidang ke – 7 kali ini agendannya adalah Sidang Pembuktian ( pemeriksaan saksi – saksi),” ungkap Dicky.
Ia menyampaikan jika pada kali ini dihadirkan belasan saksi baru.
“Tim Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan 13 orang saksi, di antaranya adalah para camat dan kepala desa di lingkungan Kabupaten Nganjuk,” sambung Dicky.
Adapun sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim I Ketut Suarta dengan anggota Majelis sebanyak dua orang yaitu Emma Ellyani dan Abdul Gani.
“Untuk sidang ke delapan nanti agendanya yakni sidang pembuktian dengan acara pemeriksaan saksi-saksi yang akan dilaksanakan pada Senin tanggal 18 Oktober 2021,” pungkas Dicky.
Sidang tersebut mendapat antusias warga Nganjuk yang sangat besar, terbukti dengan banyaknya pengunjung dan awak media yang datang untuk menyaksikan sidang secara langsung namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
(MAY)