BEKASI – Ribuan aktivis yang menamakan dirinya ‘Patriot Bekasi Menggugat‘ melakukan unjuk rasa di pabrik Hyundai Manufacturing Indonesia, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (12/10/21) siang.
Aksi massa itu dipimpin oleh Ketua Umum sekaligus pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Tanah (LSM GMBI) Moch. Fauzan Rachman dan ribuan massa anggota GMBI dari berbagai wilayah.
Dilansir dari laman suaragmbi.co.id, unjuk rasa itu diikuti oleh sekitar 16 organisasi masyarakat (Ormas) dan LSM dari berbagai wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“LSM GMBI menganggap pembangunan pabrik Hyundai Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tidak membawa manfaat bagi lingkungan sekitar,”demikian petikan pers rilis yang di bagikan di lokasi unjuk rasa, Selasa (12/10/2021).
Ketua Umum DPP LSM GMBI Moch. Fauzan Rachman menuntut kepada Hyundai Manufacturing Indonesia untuk memperhatikan peran serta masyarakat.
Dalam orasinya Fauzan mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan anggota dari 16 Ormas dan LSM yang tergabung dalam ‘Patriot Bekasi Menggugat’.
“Hyundai harus memperhatikan peran serta masyarakat,” katanya saat orasi di atas mobil komando.
Menurut Fauzan, permasalahan ini sangat penting agar pembangunan pabrik yang dilaksanakan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, Fauzan menegaskan jangan sampai hadirnya pabrik Hyundai memicu konflik sosial yang berakibat pada kerusuhan dan jatuhnya korban.
“Jangan ada konflik sosial di tengah masyarakat, oleh sebab itu Hyundai harus melihat kondisi masyarakat,” tegasnya.
“Hyundai Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia, bertanggung jawab terhadap kondisi sosial, ekonomi dan pelestarian lingkungan, ini sudah sesuai dengan amanat UUD 45,” sambung Fauzan di depan 16 ormas dan LSM itu.
Unjuk rasa hari ini kata dia untuk menemui management Hyundai Manufacturing Indonesia untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Pengabaian ini memicu konflik sosial di element masyarakat, para petinggi dan Presiden Hyundai Manufacturing Indonesia bertanggung jawab penuh dalam mengganggu stabilitas dan kondusifitas masyarakat,” katanya.
Dalam waktu yang tidak lama, 8 Perwakilan unjuk rasa langsung di fasilitasi oleh kepolisian untuk menemui management PT Hyundai Manufacture Indonesia.
Sementara perwakilan ormas menemui management PT Hyundai, masa pengujuk rasa duduk tertib berjajar di pinggir dengan memperhatikan Protokol Kesehatan 3M.
Paska terjadinya pertemuan antara perwakilan pengunjuk rasa dengan management Hyundai Ketua Umum LSM GMBI menyampaikan bahwa managemen Hyundai menerima aspirasi dan akan kebijakan managemen akan di sampaikan dalam waktu 1 minggu.
“Hasil pertemuan tadi bahwa Hyundai telah menerima aspirasi kita, dan meminta waktu 1 minggu untuk menjawab tuntutan masyarakat,” ujar Fauzan.
Fauzan mengatakan sangat bangga bisa mendampingi masyarakat kabupaten Bekasi.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh Ormas dan LSM yang tergabung di dalam Patriot Bekasi Menggugat.
“Pertahankan persatuan seperti ini dan saya harap LSM GMBI Distrik lainya untuk melakukan hal yang sama. Karena rakyat bersatu tak bisa dikalahkan. Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolres dan Dandim Kabupaten Bekasi yang telah mengawal dan mengamankan unjuk rasa hari ini,” tegasnya.
Sebelumya diberitakan, pabrik asal Korea Hyundai Manufakturing Indonesia dinilai tidak memperhatikan lingkungan sekitar.
Unjuk rasa membubarkan diri pada pukul 12:30 WIB dan kembali kerumah masing-masing dengan tertib dan aman.
(amy)