ifaakta.co, NGANJUK – Bertepatan dengan hari Lahir Pancasila, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama mengunjungi kediaman Sakimah (35), gadis desa warga Lengkong Lor Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Selasa 1 Juni 2021 pukul 15.45 Wib hingga pukul 16.30 Wib.
Silaturahmi Kapolres di rumah Sakimah tersebut untuk berkomunikasi secara langsung dengan Sakimah dan keluarga, serta mengecek kondisi rumah orang tua gadis malang tersebut.
Kedatangan Kapolres Harvi juga untuk mensuport pembuatan kamar mandi dan jamban karena hal itu merupakan impian Sakimah sejak dulu, yang kesehariannya bekerja sebagai tukang cuci baju, namun terkendala tidak adanya sumur dan kamar mandi dirumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gadis yang sempat viral di media sosial karena kegigihannya untuk menjadi tukang cuci baju meski dengan berjalan ngesot tersebut telah mencuri perhatian Kapolres Harvi yang sangat di kenal ramah dan murah senyum.
Untuk membantu mewujudkan impiannya Sakimah membangun kamar mandi dan jamban, Harviadhi mendatangi langsung kediaman Sakimah dan memberikan bantuan dana sebesar Rp.5.000.000;00 kepada Sakimah.
“Semoga bisa bermanfaat untuk membantu keperluan mbak Sakimah,” ungkap Harvi saat menyerahkan bantuan kepada Sakimah di kediamannya dengan didampingi oleh Wakapolres Nganjuk Kompol M.A Khadafi, Kapolsek Ngluyu Iptu Rony.Andrias, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa, anggota Polsek dan perangkat desa Lengkong Lor.
Sementara itu aura kegembiraan nampak dari raut wajah Sakimah dan ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang nomor satu di Korp Bhayangkara Kabupaten Nganjuk tersebut.
“Terimakasih bapak Kapolres Nganjuk, sudah memberikan dana bantuan untuk saya, semoga bapak diparingi seger waras sehat selalu,” kata Sakimah dengan logat jawanya yang kental.
Sebelumnya telah viral diberitakan, kondisi fisik Sakimah yang mempunyai tangan dan kaki yang ukurannya jauh dari ukuran normal, hal itu membuat ia sulit berjalan.Agar dapat berpindah posisi atau berjalan, ia lakukan dengan cara ngesot karena ia tidak bisa berdiri.
Kendati demikian ia mampu bekerja sebagai buruh cuci baju bagi tetanggannya yang membutuhkan jasa mencuci.Kondisi perekonomian keluargannya yang lemah membuat Sakimah bertekad membantu ibunya yang sudah menjadi janda sejak Sakimah masih kecil.Dan upah mencuci baju tersebut ia berikan pada ibunya untuk berbelanja kebutuhan rumah.
Mirisnya, untuk mencuci baju, ia harus berjalan ngesot sejauh puluhan meter, lantaran ia tidak mempunyai sumur atau kamar mandi, sedangkan jarak sumur umum terbilang sangat jauh dengan kondisi jalan yang naik turun dan banyak tanjakan.
Dengan suport dan dukungan dari Kapolres Nganjuk, harapan Sakimah untuk bisa bekerja dirumah tanpa harus berjalan ngesot puluhan meter jaraknya, kini akan segera terwujud.
(May/ Hen )