ifakta.co, NGANJUK – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nganjuk, bersinergi dengan Korem 081/DSJ Madiun dan PT Exindo 57 Jatim, mengadakan peninjuan di dua daerah yang mengalami pergeseran tanah(retak) yakni di Desa Kepel dan Desa Margopatut tepatnya Dusun Petungulung, Kecamatan Sawahan,Rabu (24/2/21) siang.
Bagus Jatikusumo Wakil Ketua l Bidang Organisasi PWI, mewakili Ketua PWI Nganjuk Andik Sukaca yang saat giat berhalangan hadir mengatakan,selain peninjauan titik rawan bencana tanah (retak) juga penyaluran bantuan sosial pada warga terdampak.
“Dalam hal ini PWI, Korem 081 DSJ dan Exindo bersinergi menyalurkan bansos di 3 lokasi terdampak yakni Nganjuk Kota, Desa Kepel Kecamatan Ngetos dan Desa Margopatut Kecamatan Sawahan berupa sembako, selimut, jas hujan, minyak gula obat – obatan, pampers, tisyu, dll,” ungkap Bagus Jatikusumo usai penyerahan bansos di titik terakhir Desa Petung Ulung Margopatut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagus berharap dengan semangat HPN 2021, dalam giat baksos ini semoga menjadi motivasi bagi semua pihak.
“Muda-mudahan Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk bangkit dari pandemi, bersama Pers sebagai akselerator perubahan dan pemulihan ekonomi,”ungkapnya.
Danrem 081/DSJ Madiun Kol
INF.Waris Ari Nugroho yang didampingi oleh Dandim 0810 Nganjuk Letkol Inf Georgius Lucky Ariesta mengatakan, kedatangannya itu untuk melakukan pengecekan secara langsung kondisi retakan tanah di Desa Kepel dan Desa Margopatut sebagai antisipasi tanggap bencana di wilayah yang dianggap rawan.
Danrem dalam kunjungannya menghimbau beberapa hal berkenaan dengan kondisi Dusun Petungulung.
“Saya meminta Kades untuk memantau secara intens kondisi retakan karena sudah lebih dari 200 meter, bagaimanapun faktor keselamatan warga harus diutamakan dan warga yang berada pada radius rawan supaya mengungsi di tempat yang lebih aman,” pinta Waris Adi Nugroho.
Ia mengapresiasi keberadaan alat deteksi pergeseran tanah dilokasi retakan yang dibuat warga secara tradisional.Selepas itu, ia bersama anggota PWI dan Panito mengunjungi tempat pengungsian.
“Kami berharap meski di pengungsian semuanya harus tetap mematuhi Protokol Kesehatan 5M,” sambutnya pada para pengungsi.
Sedangkan Panito orang nomer satu di PT.Exindo Jatim yang bergerak di bidang Traveling itu juga menunjukkan rasa simpati dan dukungannya yang sangat besar terhadap semua warga yang terdampak bencana tersebut.
“Kami dari PT.Exindo Jatim, dengan tangan terbuka akan memberikan bantuan bukan kali ini saja namun akan terus berlangsung kontinyu sesuai dengan yang dibutuhkan Margopatut, yang penting semua dapat diatasi dengan baik, tidak sampai terjadi bencana dan solusinya aman,” ungkap Panito.
Sementara itu Kepala Desa Margopatut, Solikhin, mengatakan di desanya ada dua dusun yang tertimpa bencana sehingga sampai saat ini warganya terpaksa tinggal di tempat pengungsian.
“Di Desa Margopatut ada dua Dusun yang terdampak bencana yaitu Dusun Petung Ulung yang mengalami retakan tanah, sedangkan di Dusun Sembung mengalami bencana tanah longsor,” ucap Solikhin pada ifakta.co.
Menurutnya, akibat retakan tanah yang berpotensi longsor di Petung Ulung, sebanyak 208 orang dari 78 KK harus diungsikan di 6 (enam) rumah warga yang aman yaitu di kediaman saudara ; Lamidi, Tolka, Mulyono, Sururi, Anam dan Hasyim.Lantas di Dusun Sembung yang telah terjadi bencana longsor, ada tiga titik ungsian yakni ; kediaman Kayat, Muhson dan Muhadi.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan PWI, pak Danrem dan Pak Panito, kami tidak bisa membalas kebaikan anda semua hanya Allah yang akan membalasnya,” kata Solikhin penuh haru.
Sebelumnya, Danrem beserta seluruh rombongan juga mengunjungi titik pergeseran tanah yang ada di dusun Kepel.Dan kepada warga terdampak disana juga didistribusikan bantuan serupa yang diterima secara simbolis oleh Kepala Desa Kepel Sundari.
( May/ Hen)