ifakta.co, NGANJUK – Curah hujan lebat dalam beberapa hari yang mengguyur wilayah Kabupaten Nganjuk mengakibatkan banjir dan tanah longsor, Komunitas Ibu – ibu Semare (KIS) Peduli Desa Semare Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, menyalurkan bantuan sosial di beberapa dusun yang terdampak banjir di Kecamatan Berbek dan Sawahan, Jumat 19 Februari 2021 pukul 09.00 Wib.
KIS Peduli beranggotakan ibu – ibu relawan yang begitu empati terhadap para korban banjir dan longsor.Pegiatnya diantaranya Mayangsari, Ummi Khoiriyah, Mamlu’atul, Robikah, Tina,Tika, Sriyanti, dkk.
Salah satu pegiat KIS, Mayangsari sebelum pemberangkatan penyaluran bansos mengatakan KIS akan mendistribusikan ratusan paket bansos secara dor to dor langsung
ke warga utamanya ke wilayah terdampak yang masih dalam lingkup Kecamatan Berbek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pada hari ini kami akan menyalurkan ratusan paket bansos yang terdiri dari ; sembako, snack anak -anak, pampers bayi, pampers dewasa, mie instan, minyak kayu putih, air mineral, baju – baju layak pakai serta semen,” ujar Mayang.
Dikatakannya bansos KIS akan disalurkan di 6 titik lokasi yakni di Dusun Donglo Desa Cepoko, Desa Salamrojo, Desa Tosari, Desa Ngadi, Desa Tempel kemudian yang terakhir Desa Jabon.
Pada saat KIS mengantarkan bantuan di kediaman pasutri bernama Sokip dan Sumarsih warga Desa Cepoko, didapati rumah dan lingkungannya porak poranda yang diakuinya akibat terjangan air yang meluap sangat deras pada beberapa waktu lalu.
“Waktu banjir kondisi rumah kami dan para penduduk di sekitar aliran sungai ini berantakan, air dari atas bukit tiba -tiba datang dan deras sekali arusnya sehingga menerjang pohon – pohon di sekitar rumah kami bahkan genting rumah kami rontok semua karena di tersodok oleh kayu dan bambu dari bawah yang hanyut terbawa deras air,” kata Sokip.
Sokip berharap pemerintah akan merenovsi saluran air dan tanggul di sungai depan rumahnya.
“Saya mewakili warga di lingkungan saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu – ibu Semare atas bantuan sembako dan lainnya, dan kami berharap pemerintah akan memperbaiki saluran dan tanggul di sungai depan rumah kami sehingga kami tidak akan kebanjiran lagi,” pinta Sokip.
Tak hanya rumah Sokip saja yang porak poranda namun 7 rumah di sebelahnya juga mengalami hal yang sama bahkan ada dinding rumahnya yang jebol hingga 8 karung padi hasil panennya amblas terbawa arus air di sungai depan rumahnya.
Sementara di daerah Salamrojo KIS mendatangi Madrasah (MIN) yang dinding bangunan bagian belakangnya ambrol selebar 5 meter, dan menurut salah seorang gurunya lantaran diterjang longsor. Untuk membantu renovasi MIN maka KIS membantu membelikan 3 sak semen.
Untuk warga Ngadi dan Jabon warga terdampak mengatakan hujan di tahun ini sangat lebat, hingga air luapn sungai bisa membanjiri daerah aliran sungai dengan ketinggian mencapai pusar orang dewasa, padahal tahun sebelumnya tidak pernah sampai setinggi itu jika terjadi banjir.
Ada satu rumah yang paling parah kondisinya yaitu di daerah Tosari Kecamatan Sawahan, Ndari sang pemilik rumah yang terdampak longsor dan banjir di desa itu mengatakan rumahnya tak bisa di tempati lagi.
“Waktu itu hujan deras sekali, airnya masuk rumah sampai ke dada setelah itu plengsengan yang ada di belakang rumah kami tiba – tiba runtuh dan menimpa rumah kami bagian belakang sehingga kami terpaksa harus mengungsi ke sodara kami di Nganjuk,” ungkap Ndari.
Hingga KIS tiba membagikan bansos, tempat tinggal Ndari masih belum bisa ditempati karena kondisi rumahnya rusak berat penuh dengan longsoran tanah.Ia berharap ada pihak yang membantunya untuk membersihkan dan merenofasinya hingga bisa ditempati lagi.
Untuk titik terakhir bansos di bagikan di dua dusun terdampak yaitu di Desa Jabon dan Ngadi, puluhan sembako di berikan secara langsung pada mereka yang terdampak.
( May/Hen )