ifakta.co, NGANJUK – Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Thahjono melakukan lnspeksi mendadak (sidak) ke Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso Rabu (2/12)setelah mendapat laporan bahwa pada malam sebelumnya telah terjadi banjir di desa tersebut.
Banjir yang merendam semua arae persawahan hingga balai desa Mojorembun itu, akibat hujan lebat yang terjadi pada Selasa (1/12) malam. Hal itu sesuai dengan keterangan dari Kepala Desa Mojorembun pada ifakta.co.
“Karena guyuran hujan yang sangat lebat selama 3 jam pada selasa malam, sungai Mojorembun merupakan tempat bermuaranya air yang datang dari Kecamatan Wilangan dan hutan Desa Tempuran Ngadiboyo, sehingga tanggul yang ada di tiga titik sebelah barat jebol dan membajiri Desa Mojorembun serta Dusun Bulurejo,” ungkap Kepala Desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga mengatakan di tahun 2015 sudah pernah di adakan normalisasi sungai, hal itu artinya memang titik tanggul sudah mulai merapuh.
“Karena normalisasi sudah sejak tahun 2015 lalu, maka beberapa titik tanggul mulai keropos dan dalam dua tahun terakhir sudah ada tanggul yang jebol, bahkan malam tadi ada 3 tanggul lagi yang jebol yang mengakibatkan banjir di desa kami termasuk balai desa juga turut tergenang,” katanya.
Melihat kondisi tanggul dan sungai Mojorembun yang rawan banjir itu Tatit lantas berjanji akan menganggarkan normalisasi sungai Pohkosong.
“Untuk sungai Pohkosong secepatnya akan dilakukan normalisasi, DPRD sudah melakukan pembahasan sesuai dengan perundang – undangan dan sudah memasukannya dalam anggaran APBD tahun 2021,” tegas Tatit.
Ia akan meminta Bupati melalui Dinas PUPR untuk segera mengeksekusi anggaran untuk itu.
“Untuk Pohkosong kita anggarkan dana normalisasi sebesar 200 juta dan tinggal pelaksanaannya di eksekutif, saya bersama tim Banggar berharap secepatnya anggaran itu di eksekusi agar di bulan januari hingga februari sudah dilaksanakan normalisasi,” ungkapnya.
Tatit yang secara langsung melihat titik – titik rawan di Mojorembun juga berencana memperbaiki tanggul di sungai Plawon yang jebol.
“Tetap perlu waktu agak lama untuk membenahinya lantaran kondisinya agak rawan sehingga teknisnya menyesuaikan,” pungkasnya.
■