ifakta.co, TANGERANG – Mendambakan rumah layak huni walaupun sederhana mungkin tidak berlebihan bagi impian sebagian orang
Namun tidaklah demikian bagi Nurdin warga Desa Bojong Renged RT 027 RW 011 Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang ini.
Rumah yang ia tempati masih menggunakan bilik kayu dan bambu dimana bagian dinding-dindingnya berlubang serta saat hujanpun atapnya pada bocor.
“Ya inilah kondisi rumah kami pak, dinding bolong dan atapnya bocor kalau hujan turun,” ucap Nurdin saat ifakta.co menyambangi rumahnya, pada Selasa (13/10) malam.
Seperti masyarakat yang lain, Nurdin juga bermimpi ingin rumahnya layak. Namun demikian kemampuan ekonomilah yang membuatnya pasrah.
“Pekerjaan saya serabutan, sekali-kali menjadi kuli bangunan kalau ada warga yang memerlukan, jadi mempunyai rumah bagus itu menurut saya hanya khayalan,” ujarnya.
Padahal menurut pengakuannya, sudah ada tiga tahun rumahnya berkali-kali dipoto-poto dan ditinjau, namun sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah.
“Saya berharap kepada pemerintah membantu memperbaiki rumah saya seperti program bedah rumah,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Sosial Rudi Hermanto SH, MH mengatakan, bahwa permasalahan rumah tidak layak huni ( RTLH) seharusnya masih menjadi perhatian khusus.
“Saya kira rumah tidak layak huni ini harusnya masih menjadi perhatian khusus dari pemerintag. Namun ternyata masih ada rumah dari bilik dan dindingnya bolong, ini menjadi perhatian kita semua,” kata Rudi, Rabu (14/10).
Menurut dia, dengan adanya program peningkatan kualitas rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah Kabupaten Tangerang, seharusnya masyarakat semakin maju dan sejahtera sesuai dengan visi misi pemerintah Provinsi Banten.
“Saya berharap kepada Pemkab Tangerang untuk segera memperbaiki rumah Pak Nurdin itu, seperti bedah rumah misalnya,” pungkasnya.
▪ed.my