ifakta.co, NGANJUK – Guna meningkatkan penguatan dan kualitas organisasi, Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Nganjuk menggelar pelantikan dan melaksanakan musyawarah pimpinan cabang (Muspimcab) yang berlangsung di Ruang Rapat Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk pada Sabtu 19 September 2020.
Pelantikan itu dihadiri oleh Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto di wakili Kasat Intel Polres Nganjuk AKP Pramono, Dandim 0810 Nganjuk di Wakilkan Danramil 0810 Nganjuk Kota Kapten Suwanto, unsur Forpimda Nganjuk, para kiyai dan ulama serta keluarga besar PC PMII Kabupaten Nganjuk.
Prosesi pelantikan PC PMII periode 2020 berlangsung khidmad dengan sumpah dan janji yang di bacakan oleh sahabat Andre yang di ikuti oleh para pengurus cabang PMII yang baru.
Kemudian disusul sambutan Ketua PC PMII Kabupaten Nganjuk Adi Nur Zaini yang mengucapkan selamat dan mengatakan PC PMII yang baru dilantik itu bisa menjadi kader PMII yang menonjolkan kwalitasnya melalui gerakan-gerakan yang berpotensi.
“Kami harap pada pemerintah Kabupaten Nganjuk agar PMII di berikan peran dan sedapatnya turut andil dalam pembangunan, tak hanya di bidang industri pabrik dan infrastruktur namun bidang pertanian dan pendidikan ,”pinta sahabat Adi Nur Zaini.
Sementara itu sahabat Andri yang mewakili PKC Jawa Timur mengatakan sebagai organisasi yang besar di Indonesia, PMII hendaknya menunjukkan skala kepemimpinan yang kritis transformatif.
Disusul dengan sambutan MABINCAB PC PMII Nganjuk Khusnul Mubarak.
“Saya harap PC PMII baru jangan merubah tradisi PC PMII lama yaitu; budaya kajian dengan diskusi harus di kembangkan, selalu mengadvokasi, bersikap kritis dalam memberi pemikiran kepada stakeholder terkait, melakukan demonstrasi agar daya juang dan semangat tidak luntur, namun demo dalam tanda kutip harus konstruktif, dan yang terakhir adalah silaturahmi kepada senior dengan membawa gagasan baru,” papar Khusnul Mubarak.
Dalam sambutannya Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat memberikan banyak masukan kepada PC PMII pasca di lantik.Ia banyak memberi contoh konkrit tentang konsep kepemimpinan yang saat ini di lakukannya.
“Memegang amanah itu sangat sulit maka itu laksanakan tugas dan tanggungjawab semaksimal mungkin,” kata pria yang akrab disapa Mas Novi ini.
Ia juga menggaris bawahi naskah baiat yang di ucapkan para pengurus baru.
“Siapa yang tidak taat terhadap pimpinan di anggap membangkang/ penghianat,” seru Bupati.
Hal itu menginspirasi Mas Novi dalam kurun waktu 2 tahun di awal kepemimpinannya sebagai Kepala Daerah di Kabupaten Nganjuk.Ia merasa sedang menjalankan sebuah kendaraan yang mesinnya sudah rusak berat sehingga perlu ada pembenahan – pembenahan secara internal di dalam mesin kendaraannya.
“Saya memiliki konsep untuk menghadapi budaya pemerintahan Nganjuk yang lama sehingga saya banyak melakukan promosi, melakukan mutasi namun dengan konsep Zero/ nol Rupiah,” sambung Mas Novi.
Konsep nol rupiah itu menurut Bupati untuk mencari pribadi- pribadi pemimpin yang berkualitas dan memiliki sumber daya manusia yang unggul dan mempunyai jiwa visioner bukan orang yang bisa menjabat karena uang.
Mas Novi mengatakan hal ini seperti saat ia mengangkat Sekretaris Daerah (Sekda) yang baru juga dengan konsep Zero dan berangkat dari wakil Tanfidiyah sehingga ia berharap Pemkab Nganjuk bisa bersinergi dengan PC NU berikut Banog- Banognya dan tak terkecuali PC PMII.
“Saya wajibkan kepada kepala dinas, setiap pembahasan anggaran wajib hukumnya untuk mengundang PC NU untuk mensinergikan program – program,” ujarnya.
“The right man on the right place, the right man in the right time yang artinya menempatkan orang pada tupoksinya atau kemampuannya, dan dalam hal ini saya perlahan – lahan melakukan perubahan yang tidak memiliki pemikiran visioner saya pinggirkan dan yang tidak memiliki konsep bersama saya ganti dengan orang – orang yang visioner” kata Mas novi.
Menurutnya hal tersebut guna membangun sumber daya manusia di lingkup kecil pemerintahan Kabupaten Nganjuk yang maju dan berprestasi.
Menanggapi tema PC PMII kali ini , mas Novi mengharap peran serta para sahabat PMII untuk menyumbangkan pemikiran ataupun gagasannya sebagai kontribusi terhadap Kabupaten Nganjuk.
Berkaitan dengan tradisi semangat demonstrasi yang ada di tubuh PC PMII, Mas Novi menyikapinya dengan memberikan pesan agar para sahabat PC PMII tidak mudah termakan isu – isu hoaxs.
“Saat ini kita di hadapkan pada ancaman yang sangat serius, isu di ciptakan, opini di bangun kepada suatu perpecahan, cerdaslah dalam menganalisa berita – berita yang muncul di publik yang banyak menggiring masyarakat pada opini tertentu,” pesannya pada para sahabat.
Ia juga menggaris bawahi tidak semua masalah dapat di selesaikan dengan cara melakukan demo, sepanjang masih bisa di bicarakan dengan duduk samarata Mas Novi menyarankan untuk tidak melakukan demonstrasi.
“Mari kita ciptakan iklim masyarakat yang aman, nyaman dan kondusif, sehingga para investor tidak ragu untuk datang ke Nganjuk, peran serta para sahabat dalam memberikan kontribusi sekecil apapun itu sangat di butuhkan,” pinta Mas Novi.
Tak hanya memberi pesan membangun Mas Novi juga membuka ruang bagi PC PMII untuk bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Nganjuk.
Ia mengaku peran pemuda dalam pembangunan sumber daya manusia di kabupaten Nganjuk saat ini belum bisa di rasakan dan dilihat.
Untuk membantu membentuk SDM berkualitas dan unggul maka PMII dipersilahkan datang untuk bersinergi dengan Pemkab untuk bertemu Kapala Dinas maupun Sekda ataupun beraudiensi dengan Bupati.
“Mudah – mudahan tahun depan COVID-19 segera berlalu sehingga kita bisa bersama- sama membangun Kabupaten Nganjuk, saya tunggu audiensi adik- adik kepada pemerintah kabupaten untuk bertemu dan bertukar pendapat apa kiranya kontribusinya untuk membangun Kabupaten Nganjuk,” ungkap mas novi pada ifakta.co usai pelantikan PC PMII dilaksanakan.
(may)