ifakta.co, TANGERANG – Puluhan pedagang kios di Komplek Mutiara Garuda Kampung Melayu Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Banten terancam gulung tikar akibat mahalnya harga kios yang mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini membuat para pedagang kalang kabut.
Salah satu kordinator pedagang Filman Barat (40) mengatakan, di saat pandemi seperti sekarang ini, pemilik kios yaitu pihak pengembang Komplek Mutiara Garuda bukannya memberikan relaksasi pembayaran sewa kios, malah menaikan harga setinggi langit.
“Harga sewa kios sudah menyamai harga ruko permanen. Padahal kios-kios yang kami tempati hanya berbentuk kerangka baja ringan,” ujar Barat kepada wartawan, Jumat (28/8).
Barat menambahkan, di saat sedang pandemi Covid-19, pihak pengembang seharusnya memberikan kelonggaran kepada para penyewa kios (pedagang) dengan menurunkan atau meringankan harga sewa.
“Lebih parahnya lagi, pihak pengembang bersikap masa bodoh. Mereka tidak mau tahu penyewa harus bayar kalau tidak di gembok,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian DPP Persatuan Pengusaha Pasar Malam Indonesia (P3MI).
Barat berharap pemerintah khususnya pemerintah kabupaten Tangerang ikut turun tangan untuk memediasi persoalan ini.
“Kami berharap Pemkab Tangerang memberikan bantuan untuk memberikan mediasi antara pedagang dan pihak pengembang. Sebab ini pedagang ini juga memberikan kontribusi roda ekonomi kerakyatan sesuai dengan program pemerintah pusat,” katanya.
Sementara itu salah satu pedagang kios Aprinaldi berharap agar pihak pengembang (Komplek Mutiara Garuda) tidak bersikap arogan dan semena-mena.
“Situasinya ‘kan saat ini lagi sepi pembeli, seharusnya pengembang kasih kami kelonggaran, bukanya malah ‘mencekik’ leher kami,” kata Aprin.
Aprin berharap kepada siapapun baik lembaga swasta atau pemerintah agar kiranya bisa memberikan jalan keluar (mediasi) persoalan ini.
(my)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT