Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat (istimewa)
ifakta.co, Nganjuk – Jumlah Orang Dalam Resiko (ODR) di Kabupaten Nganjuk hingga rabu kemarin (6/5) telah mencapai 30.462 orang
Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Nganjuk belum sepenuhnya mematuhi arahan untuk tidak mudik dari wilayah zona merah Covid-19 yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, dr Hendriyanto mengatakan, hingga saat ini warga perantau asal Kabupaten Nganjuk yang pulang kampung masih mengalir terus hingga sekarang ini.
Menurut Hendri lada umumnya mereka pulang dari sejumlah daerah yang masuk zona merah Covid-19 seperti dari Jakarta dan Surabaya.
“Tentunya atas kondisi seperti itu memerlukan kerja keras semuanya untuk terus melakukan pemantauan terhadap para perantau tersebut ketika sampai di rumahnya dan melakukan isolasi mandiri dalam upaya mencegah penyebaran virus corona,” kata Hendriyanto, dilansir surya.co.id Rabu (6/5/2020).
Hendriyanto menjelaskan dari jumlah ODR yang ada di Kabupaten Nganjuk tersebut sebanyak 23.966 orang telah menyelesaikan proses pemantauan, dan sebanyak 6.496 orang masih menjalani proses pemantauan.
Dan dari warga berstatus ODR tersebut sampai saat ini belum ada yang meninggal dunia.
Diakui Hendriyanto, potensi pertambahan warga berstatus ODR di Kabupaten Nganjuk masih cukup tinggi.
Terlebih menjelang Idul Fitri seperti sekarang ini warga perantau yang pulang kampung terus ada.
“Di Kabupaten Nganjuk sendiri hingga sekarang ini berlum ada PSBB ataupun karantina wilayah (Lockdown) untuk mencegah penularan pandemi virus corona,” ujarnnya.
Dengan demikian warga perantau tetap bisa masuk ke Kabupaten Nganjuk kapan saja.
Sementara itu Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat tak hentinya mengimbau warga perantau untuk sementara tidak pulang kampung ke Nganjuk terlebih dahulu meskipun tidak ada PSBB ataupun karantina wilayah.
Di mana permintaan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus corona yang sangat berbahaya tersebut.
“Untuk itu, kami siapkan rumah singgah di Gedung Mpu Sindok berkapasitas 92 tempat tidur yang dilengkapi dengan ruangan ber-AC serta berbagai fasilitas olah raga untuk bersantai bagi warga ketika menjalani isolasi sehingga tidak jenuh. Jadi kami ingin membuat warga yang menjalani isolasi tetap gembira dalam menjaga kesehatanya,” kata Novi Rahman Hidhayat, Bupati Nganjuk.
Dengan sudah adanya tempat isolasi tersebut, ungkap Novi Rahman Hidhayat, tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nganjuk bisa memanfaatkanya untuk melakukan isolasi terhadap perantau berisiko tinggi yang terpantau masuk Kabupaten Nganjuk.
Langkah tersebut dimaksudkan agar perantau berisiko tinggi Covid-19 tersebut tidak bisa langsung bertemu keluarga atau orang lain di kampung halamanya yang bisa tertular virus corona.
“Jadi silahkan tempat isolasi dimaksimalkan untuk memutus penyebaran virus corona dari warga perantau berisiko tinggi covid-19 yang nekat pulang kampung ke Nganjuk,” tutur Novi.
(may)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT