ifakta.co, Nganjuk – Kekhawatiran yang dirasakan Pemkab Nganjuk, Jawa Timur akan persediaan stok pangan selama penanganan COVID – 19 sehubungan dengan wacana pemerintah pusat yang akan memberlakukan karantina wilayah membuat forkopimda Nganjuk melakukan Ssdak ke sejumlah gudang Sembako pada Minggu (29/03/20).
Inspeksi mendadak itu dilakukan oleh Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat bersama Forkopimda dan sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Nganjuk yang target operasinya pada dua titik yakni gudang bulog di Desa Candirejo Loceret dan Pabrik Gula (PG) Lestari yang berlokasi di Patianrowo.
Dari hasil sidak itu Novi telah melakukan cross cek seberapa banyak persediaan stok pangan selama masa penanganan Virus Covid 19,dan hasilnya bisa dipastikan memadai dan mencukupi.
“Untuk persediaan gula dan beras masih aman karena stoknya masih memadai,” Kata bupati yang di dampingi wakilnya Marhein Djumadi, Plt Sekda Nursolekan, Dandim 0810 Nganjuk serta pejabat lainnya.
Menurut bupati hal itu di lakukan sebagai langkah antisipasi adanya lonjakan harga kebutuhan pokok dan kelangkaan sembilan bahan pokok (Sembako) sebagai dampak dari pandemi Corona yang tengah menjangkiti warga Indonesia hingga berdampak pada ekonomi warga.
“Setelah saya cek stok beras di Nganjuk saat ini mencapai 32 ribu ton, dan April mendatang sudah panen raya, jadi saya perkirakan persediaan beras kita mencapai 24 ribu ton beras,” pungkas Mas Novi.
Untuk memastikan volume stok beras itu tidak berkurang bupati mengintruksikan pada Dispertan dan gapoktan (gabungan kelompok tani) untuk tidak mendistribusikan hasil panen di Nganjuk ke daerah lain akan tetapi harus bersinergi dengan Bulog.
Mengenai stok gula, General Manager PG Lestari Marshal. G mengatakan jika stok gula di gudangnya sebanyak 256,649 ribu ton.
“Stok gula di gudang lll itu adalah akumulasi dari tahun 2016 hingga 2019 dan akan di reproses pada musim giling tahun 2020 agar mutunya sesuai dengan standar Disperidag,” ujarnya.
Melihat persediaan gula yang masih beribu – ribu ton itu Mas Novi lega mengingat kebutuhan Gula di Nganjuk per tahunnya untuk konsumsi warga hanya berkisar 95 ton, namun jumlah itu di luar kebutuhan produksi.
Setelah mengetahui stok pangan di rasa aman Mas Novi mengagendakan akan melakukan operasi pasar guna menindak oknum tak bertanggung jawab yang sengaja melakukan penimbunan sehingga barang kebutuhan menjadi langka.
“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait baik dari Kepolisian, Kejaksaan dan TNI untuk ikut mengawasi pelaksanaan operasi pasar. Apabila ada yang ketahuan menimbun akan kami tindak dengan tegas, ” kata bupati.
Dalam pelaksanaan operasi pasar nanti masyarakat harus tetap memenuhi protokol kesehatan seperti yang sudah di sosialisasikan yakni,.tidak bergerombol, memakai masker, dan menjaga jarak.
“Petugas pasar harus mengetahui protokoler operasi pasar dan menyiapkan tempat cuci tangan di pasar,” papar Bupati Nganjuk itu. (may)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT