Soal Virus Corona, Presiden Jokowi: Yang Penting Waspada

- Jurnalis

Sabtu, 25 Januari 2020 - 14:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ifakta.co, Jakarta – Menjawab pertanyaan wartawan soal ancaman virus corona (nCov), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa yang paling penting adalah waspada dan hati-hati.

Hal tersebut disampaikan Presiden menjawab pertanyaan wartawan tentang ancaman virus corona (nCov), 

“Saya sudah perintahkan ke Menteri Kesehatan untuk diawasi secara detail, diawasi. Dan kita kan juga sudah siap mencek dengan scanner setiap kedatangan dari luar siapapun yang kita perkirakan kemungkinan besar terjangkit itu. Tapi sampai sekarang informasi yang saya terima dan moga-moga seterusnya tidak ada yang terjangkit corona,” ujar Jokowi usai memberikan pengarahan mengenai Pencanangan Sensus Penduduk 2020 di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (24/1).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan termoscanner di 135 pintu keluar masuk negara Indonesia.

”135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Yang paling awal bisa dideteksi adalah dengan termoscanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Kalau ada orang dari luar negeri masuk ke Indonesia dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, maka posturnya terlihat berwarna merah pada termoscanner,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Anung Sugihantono, di Gedung Kemenkes, Provinsi DKI Jakarta, Senin 20 Januari 2020 lalu.

Selain itu, bandara-bandara di seluruh Indonesia terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari Tiongkok, meningkatkan kewaspadaan di antaranya dengan mengaktifkan thermalscanner, memberikan health alert card dan KIE pada penumpang.

Saat wawancara tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan kepada semua menteri dan pejabat untuk berhati-hati saat membuat statement.

”Terutama yang berkaitan dengan angka-angka, terutama yang berkaitan dengan data, terutama yang berkaitan dengan informasi, hati-hati, hati-hati. Jangan sampai informasi dari bawah langsung diterima tanpa cross check terlebih dahulu,” pungkas Presiden di akhir wawancara. (amy)

Berita Terkait

Pemecatan Ilegal Ketua PWI Dibongkar, Kasus Naik ke Penyidikan
Narasi Palsu KLB Runtuh, Hendry Ch Bangun Masih Sah Pimpin PWI
Prosedur dan Syarat Pengajuan ISSN Secara Online
Sosialisasi Program “Indonesia Menuju Zero Over Dimension dan Over Loading” PT Mandiri Trans Utama
Satu Anggota Polri Korban Aksi Penyerangan KKB di Wamena Dirujuk ke RS Bhayangkara Kramat Jati
Mencuat nya Dugaan Kasus Korupsi PMI di Prabumulih Arif Ahong Ketua MB-PKRI Meminta Kejaksaan Transparan Kepada Publik
Wujudkan Layanan Air Berkualitas, Perumda Tirta Patriot Bangun Intake Siltrap Kalimalang, Hindari Kali Bekasi Tercemar
Ekspor Jagung Perdana Tandai Keberhasilan Sinergi Strategis Gugus Tugas Ketahanan Pangan POLRI

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:20 WIB

Pemecatan Ilegal Ketua PWI Dibongkar, Kasus Naik ke Penyidikan

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:54 WIB

Narasi Palsu KLB Runtuh, Hendry Ch Bangun Masih Sah Pimpin PWI

Selasa, 10 Juni 2025 - 12:25 WIB

Prosedur dan Syarat Pengajuan ISSN Secara Online

Selasa, 3 Juni 2025 - 23:08 WIB

Sosialisasi Program “Indonesia Menuju Zero Over Dimension dan Over Loading” PT Mandiri Trans Utama

Senin, 2 Juni 2025 - 15:34 WIB

Satu Anggota Polri Korban Aksi Penyerangan KKB di Wamena Dirujuk ke RS Bhayangkara Kramat Jati

Berita Terbaru