Singkat, 20 Hari Polres Nganjuk Sikat Tujuh Tersangka Narkotika dan OKB

- Jurnalis

Jumat, 10 Januari 2020 - 23:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ifakta.co, Nganjuk – Satresnarkoba Polres Nganjuk, Jawa Timur kembali berhasil mengungkap tujuh kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang Narkotika dan obat keras berbahaya (OKB) daftar G. Pencapaian itu didapat dalam kurun waktu 20 hari terhitung 10 hari sebelum tahun baru, hingga minggu kedua di bulan Januari 2020.

Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto menyebutkan, dari tujuh pengungkapan itu yakni satu tersangka perkara Narkotika dan enam perkara penyalahgunaan obat kimia berbahaya (OKB) daftar G.

“Dalam perkara Narkotika, satu tersangka pengedar sabu yang berhasil diamankan adalah Saeful (28) asal Simokerto Surabaya,” kata Handono saat menggelar konfrensi pers, di Mapolres Nganjuk, Jum’at 10 Januari 2020 siang.

Dari tangan Saeful diperoleh barang bukti berupa sabu seberat 0,39 gram, satu buah alat hisap sabu dan satu buah unit telepon seluler.

Menurut Handono, dalam bertransaksi  Saiful mengemas sabu dalam paket hemat seharga 400 ribu dan per gramnya dijual seharga 1,4 juta hingga 1,8 juta rupiah.

Sementara yang lainnya adalah enam perkara dalam kasus OKB yaitu Joko (37), Tri (36), Putu (40), Deni (23), Ivan (25) dan Adam (25).

“Untuk perkara OKB semua ada enam pelaku, empat diantaranya mereka itu masih hubungan saudara,” ujarnya.

Bahkan menurut Handono, salah satu tersangka yaitu Deni mengaku jika tersangka Putut adalah pamannya. Ia nekad menjual pil koplo pada pamannya itu, lantaran ingin ketiga anak Putut di Nganjuk yaitu buah perkawinan dari bibinya dahulu disambangi dan dinafkahi.

“Saya sengaja memancing paman saya (Putu) dengan pil koplo agar dia mau datang ke Nganjuk untuk menengok ketiga anaknya yang lama tidak disambangi,” ujar Deni memberikan alasan.

Namun disisi lain Putu malah berkilah, dirinya mengkonsumsi pil koplo hanya untuk doping saja karena profesinya sebagai sopir truk.

“Saya konsumsi pil koplo untuk dopping biar selalu terjaga selama nyupir truk,” kilahnya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya bagi pengedar Narkotika di jerat dengan pasal 114 ayat(1) jo pasal 112 ayat (1) UURI No.35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 4-12 tahun penjara  dan denda paling sedikit 800 juta.

“Sedangkan untuk para pengedar OKB telah melanggar UU Kesehatan yakni pasal 196 jo pasal 88 ayat (2), (3) UURI No.36 tahun 2009  dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 1 milyar rupiah,” pungkasnya. (May)

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Bupati Ajak PT. Bukit Asam Tingkatkan Sinergitas dan Dukung Visi Misi MEMBARA
Bencana Banjir Landa Desa Gunung Megang Dalam: Ketinggian Air Capai Lebih Dari Satu Meter
Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Taman Aspirasi Kodam II/Swj
Pangdam II/Sriwijaya Safari Ramadhan di OKI
Cetak Wartawan Masa Depan, PWI Nganjuk- PC PMII Gelar Diklat Jurnalistik dalam Rangkaian HPN 2025
Ciptakan Keamanan, Polsek Gondang Gelar Patroli Ngabuburit Jelang Berbuka
Ketua Umum Zona Merah Group Bersama Ormas MB-PKRI Pertanyakan Aset Inventaris RSUD dr. H.M. Rabain Muara Enim Senilai 10 milyar
BPBD Kota Prabumulih Bersama Warga, Lakukan Pencarian Korban Meninggal Terbawa Arus Sungai Kelekar

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 10:58 WIB

Bupati Ajak PT. Bukit Asam Tingkatkan Sinergitas dan Dukung Visi Misi MEMBARA

Minggu, 9 Maret 2025 - 22:38 WIB

Bencana Banjir Landa Desa Gunung Megang Dalam: Ketinggian Air Capai Lebih Dari Satu Meter

Minggu, 9 Maret 2025 - 20:06 WIB

Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Taman Aspirasi Kodam II/Swj

Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:12 WIB

Cetak Wartawan Masa Depan, PWI Nganjuk- PC PMII Gelar Diklat Jurnalistik dalam Rangkaian HPN 2025

Sabtu, 8 Maret 2025 - 16:45 WIB

Ciptakan Keamanan, Polsek Gondang Gelar Patroli Ngabuburit Jelang Berbuka

Berita Terbaru

Oplus_131072

Berita Daerah

Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Taman Aspirasi Kodam II/Swj

Minggu, 9 Mar 2025 - 20:06 WIB