ifakta.co, NTT – Reboisasi Sungai Asulait yang dilakukan Satgas Yonif Raider 142/KJ tidak hanya untuk penghijauan namun juga salah satu upaya pencegahan terjadinya bencana longsor di wilayah Perbatasan RI-RDTL.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif R 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, dalam rilis tertulisnya yang diterima ifakta.co, di Kabupaten Belu, NTT, Senin (6/1/2020) pagi.
Dikatakan Ikhsan, reboisasi dengan penanaman ratusan pohon tersebut, Satgas melalui Pos Asulait bekerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Belu untuk difokuskan pada daerah atau wilayah yang tandus serta pinggiran sungai.
“Tujuannya adalah dapat mengurangi resiko longsornya tanah dan terkikisnya dinding aliran sungai atau abrasi yang terjadi akibat derasnya arus air pada saat musim penghujan,” jelasnya.
“Adapun jenis tanaman yang ditanam diantaranya pohon jenis jambu mete, asam dan mahoni sebanyak 500 pohon,” tambah Ikhsan.
Selanjutnya, kegiatan yang dipimpin langsung oleh Sertu Eko Susilo selaku Danpos Asulait beserta lima orang anggota lainnya ini, nantinya dapat bermanfaat untuk dapat membantu perekonomian warga masyarakat sekitar.
“Selain dapat mencegah terjadinya tanah longsor, hasil dari pohon tersebut dapat dipergunakan untuk membantu ekonomi warga,” terang Ikhsan.
Sementara itu, Dito (49 tahun) mewakili pihak PMI Kabupaten Belu mengucapkan terima kasih kepada personel Pos Asulait Satgas Yonif 142/KJ.
“Saya mewakili PMI Kabupaten Belu mengucapkan terima kasih atas kerjasama pihak Pos Asulait yang telah mendukung kegiatan ini dari awal sampai akhir hingga kegiatan kita dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ucapnya. (amy)