Pelaku Penyiraman Ditangkap, Novel Merasa ada Hal Aneh

- Jurnalis

Sabtu, 28 Desember 2019 - 00:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyidik KPK Novel Baswedan berada di mobil setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww/18.

Penyidik KPK Novel Baswedan berada di mobil setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww/18.

ifakta.co, Jakarta – Pasca pernyataan Mabes Polri yang menyatakan telah menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel BaswesaPenyidik senior KPK ini mengaku masih menunggu proses selanjutnya.

“Saya tentu tidak bisa menilai saat ini, tapi saya sekarang menunggu proses lanjutannya saja,” kata Novel Baswedan dikutip dari ANTARA, Jumat 27 Desember 2019 malam.

Namun menurut Novel, ada hal yang aneh dalam penetapan kedua tersangka tersebut.

“Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?” tambah Novel.

Penyelidikan kasus Novel Baswedan sudah melalui penyelidikan dan penyidikan panjang sejak April 2017. Ada 7 kali olah TKP, ada 73 saksi diperiksa dan beberapa kali tim dibentuk.

Namun, Novel enggan berkomentar lebih jauh mengenai proses tersebut.

“Saya tidak akan terlalu banyak berkomentar lagi, nanti penasihat hukum saja yang menyampaikan pernyataan,” ucap Novel.

Tim Advokasi Novel Baswedan dalam pernyataan tertulisnya mengatakan kepolisian harus mengungkap motif pelaku tiba-tiba menyerahkan diri, apabila benar bukan ditangkap.

Selanjutnya juga harus dipastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang “pasang badan” untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar.


“Oleh karena itu, Polri harus membuktikan pengakuan yang bersangkutan bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi kunci,” kata Tim Advokasi Novel Baswedan, Muhammad Isnur dikutip dari ANTARA.

Tim juga meminta agar kepolisian segera mengungkap jenderal dan aktor intelektual lain yang terlibat dalam kasus penyiraman dan tidak berhenti pada pelaku lapangan.

Seperti diketahui, Novel diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah salat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.

Dia sempat menjalani operasi mata di Singapura. Berbagai upaya telah dilakukan sebelumnya, namun polisi mengaku kesulitan menangkap pelaku atau dalang penyerangan terhadap Novel Baswedan. (Amy)

Baca juga :  Ramai di Status WA Pungutan Penerimaan Siswa Baru di SDN 01 Curug Uang Dikembalikan

Berita Terkait

Rapat Koordinasi Kemenag Susun Grand Desain Penguatan PTKI Swasta
Tolak Penggusuran, Massa Koperasi Pedagang Gelar Aksi Demonstrasi di Pemkot Bekasi
As SDM Kapolri Buka Rakernis Humas Polri 2025: Humas Harus Jadi Garda Depan Komunikasi Presisi
75M uang Judi Online disita oleh Bareskrim Polri
Sinergi Perusahaan PT Panasonic GOBEL Dan Pekerja : FSPPG Berharap Dapat Perkuat Sistem Jaminan Sosial Nasional
Reyhans Clementrich Houston, Meraih Juara 2 dalam Pertandingan Jakarta Martial Arts Extravaganza (JMAE) 2025
Kakorlantas Gelar Rapat Pengamanan Jelang Hari Buruh
Mabes Polri Gelar Korps Raport Kenaikan Pangkat Pati Polri, 13 Perwira Tinggi Naik Pangkat

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:18 WIB

Rapat Koordinasi Kemenag Susun Grand Desain Penguatan PTKI Swasta

Rabu, 7 Mei 2025 - 21:17 WIB

Tolak Penggusuran, Massa Koperasi Pedagang Gelar Aksi Demonstrasi di Pemkot Bekasi

Rabu, 7 Mei 2025 - 05:38 WIB

As SDM Kapolri Buka Rakernis Humas Polri 2025: Humas Harus Jadi Garda Depan Komunikasi Presisi

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:52 WIB

75M uang Judi Online disita oleh Bareskrim Polri

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:08 WIB

Sinergi Perusahaan PT Panasonic GOBEL Dan Pekerja : FSPPG Berharap Dapat Perkuat Sistem Jaminan Sosial Nasional

Berita Terbaru