RI Gelar Pertemuan dengan AS dan Vietnam untuk Perkuat Koordinasi DK PBB

- Jurnalis

Kamis, 28 November 2019 - 11:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

iFakta.co, Bali – Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Grata E Werdaningtyas menyatakan Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan seluruh negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB.

“Hal ini guna memajukan isu-isu yang menjadi kepentingan dan prioritas bersama,” katanya dalam pertemuan konsultasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Vietnam di sela-sela pertemuan Retreat Negara-Negara Anggota DK PBB di Bali, Rabu (27/11/2019).

Pertemuan konsultasi mengenai isu-isu DK PBB dengan AS dan Vietnam ini merupakan bagian dari upaya Indonesia memperkuat kerja sama dan koordinasi dengan negara-negara anggota DK PBB.

“AS merupakan negara anggota Tetap DK PBB, sementara Vietnam adalah negara anggota terpilih DK PBB dari kawasan Asia Tenggara untuk periode 2020-2021 mendatang,” kata Grata.

Dalam pertemuan konsultasi tersebut, telah dibahas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan AS serta Indonesia dan Vietnam. 

Salah satunya soal Isu penanggulangan terorisme yang menjadi pembahasan kunci dengan AS mengingat Indonesia akan mengangkat isu tersebut sebagai tema utama Presidensi Indonesia di DK PBB pada tahun 2020.

“Peran Indonesia dan AS dalam isu terorisme di DK PBB sangat sentral mengingat Indonesia merupakan Ketua Komite Sanksi Terorisme dan AS merupakan penjuru pembahasan isu terorisme di DK PBB,” kata Grata.

Sementara dalam pertemuan konsultasi RI-Vietnam, kedua negara membahas penguatan sinergi kawasan dengan DK PBB, termasuk peran yang dapat dimainkan ASEAN dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan. Hal ini mengingat kedua negara akan merepresentasikan kawasan Asia Tenggara di DK PBB.

“Pertemuan bilateral dengan sejumlah negara anggota DK PBB yang hadir dalam Retreat DK PBB di Bali ini penting dilakukan agar dapat lebih memahami posisi masing-masing negara. Saling memahami posisi negara anggota DK PBB merupakan modal dasar untuk memperkuat DK PBB agar dapat bekerja lebih efektif,” ujar Grata.

Pertemuan Retreat DK PBB yang berlangsung di Bali pada tanggal 26-27 November 2019 ini merupakan pertemuan yang digagas oleh Indonesia untuk membangun dialog di antara seluruh negara anggota DK PBB dan negara anggota DK PBB terpilih untuk periode 2020-2021.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membangun kerja sama dan kolaborasi yang lebih erat di antara seluruh negara anggota DK PBB agar tercipta sinergi yang dapat mendukung kerja DK PBB di masa yang akan datang. (Pend)

Berita Terkait

Melongok Sejarah Masjid Sultan di Singapura
Diplomasi Budaya Sinema Indonesia di Cannes Film Festival 2025 : Pertemuan Strategis dan Promosi Kekayaan Intelektual Indonesia
TNI AL Gagalkan Penyeludupan 1,9 Ton Narkoba di Selat Durian, Nilai Capai Rp 7 Triliun
Rusia Mendukung Gencatan Senjata India-Pakistan
Revisi UU TNI untuk Perkuat Pertahanan Negara dan Profesionalisme Prajurit
Semangat Bersinergi, Indonesia Kembali Berpartisipasi dalam “ASEAN Tourism Forum 2025” di Johor Bahru
Jokowi dan Prabowo Bertemu di Kertanegara: Pertemuan Santai Untuk Pererat Silaturahmi
Pj. Wali Kota Bekasi Luncurkan Ekspor Perdana Produk IKM ke Jepang Dan New Zealand
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 27 Mei 2025 - 15:08 WIB

Melongok Sejarah Masjid Sultan di Singapura

Senin, 19 Mei 2025 - 15:23 WIB

Diplomasi Budaya Sinema Indonesia di Cannes Film Festival 2025 : Pertemuan Strategis dan Promosi Kekayaan Intelektual Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:01 WIB

TNI AL Gagalkan Penyeludupan 1,9 Ton Narkoba di Selat Durian, Nilai Capai Rp 7 Triliun

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:21 WIB

Rusia Mendukung Gencatan Senjata India-Pakistan

Senin, 17 Maret 2025 - 15:33 WIB

Revisi UU TNI untuk Perkuat Pertahanan Negara dan Profesionalisme Prajurit

Berita Terbaru