Mendikbud: Tidak Ada Artinya Reformasi Pendidikan Tanpa Pergerakan Guru

- Jurnalis

Selasa, 26 November 2019 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ifakta.co, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menekankan dua hal pokok dalam pidato Hari Guru Nasional 2019 yang disampaikannya, yaitu kemerdekaan dalam belajar dan reformasi pendidikan yang dimulai dari pergerakan para guru.

Hal itu diungkapkan pada upacara bendera memeringati Hari Guru Nasional (HGN) 2019, di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Senin (25/11/2019). Peringatan HGN 2019 mengangkat tema “Guru Penggerak Indonesia Maju”.

“Hari Guru Nasional ini suatu hari yang bermakna. Karena tidak ada artinya apapun reformasi pendidikan tanpa pergerakan guru. Guru adalah mulainya dan akhirnya, ada di guru. Itu sebenarnya esensi pidato hari ini,” ungkap Nadiem

Mendikbud berjanji untuk membantu mewujudkan kemerdekaan dalam belajar.

“Unit pendidikan, yaitu sekolah, kemudian guru, dan muridnya memiliki kebebasan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri, dan kreatif,” ujar Mendikbud.

Ia juga menyoroti pentingnya gerakan perubahan yang dimotori oleh para pendidik. Guru penggerak, disebut Mendikbud sebagai guru yang mengutamakan muridnya. Seorang guru penggerak akan mengambil tindakan tanpa disuruh atau diperintah untuk mengembangkan muridnya. “Filsafatnya sama, semua yang terbaik untuk anak,” ujar Mendikbud.

Mendikbud Nadiem Makarim menekankan rencana Pemerintah untuk membantu memerdekakan guru-guru penggerak ini agar dapat melakukan berbagai macam inovasi pembelajaran. “Dari sisi regulasi dan birokrasi juga harus kita dukung. PR kita banyak. Apa saja aturan-aturan, regulasi, dan kebijakan yang mungkin tidak memberikan mereka ruang inovasi dan ruang gerak untuk yang terbaik,” jelas Mendikbud.

Untuk itu, saat ini Mendikbud bersama jajarannya sedang melakukan pengkajian untuk menyederhanakan beban guru sehingga dapat lebih fokus pada inovasi pada pemelajaran. “Semua kedirjenan, semua staf khusus, semua eselon I di kementerian saya, kita kompak untuk menyisir peraturan untuk kita sederhanakan,” terangnya (pend)

Berita Terkait

Kesejahteraan Tinggi, Solidaritas Rendah: Tantangan PGRI di Era Modern
Realisasi BOSDA Tahap I 2025, SDN Sidoko 1 Lakukan Rehab Dua Ruang Kelas
SD Negeri Sidoko 1 Gelar Kegiatan Rutinitas Belajar Sholat di Halaman Sekolah
Konfirmasi dan Klarifikasi Lembaga MB-PKRI, MTsN 1 Prabumulih
Lembaga MB-PKRI CADSENA Akan Layangkan Surat Ke – Dua Dugaan Pungli Komite MTsN 1 Prabumulih
Dugaan MTsN Prabumulih Lakukan Pungutan Untuk Pembangun WC Terus Berkembang di Masyarakat
Pungutan Liar (Pungli) Di MtsN Prabumulh Kembali Mencuat
Diduga Akibat Korsleting Listrik Gudang Sekolah SDN 1 Drenges Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:16 WIB

Kesejahteraan Tinggi, Solidaritas Rendah: Tantangan PGRI di Era Modern

Jumat, 16 Mei 2025 - 19:01 WIB

Realisasi BOSDA Tahap I 2025, SDN Sidoko 1 Lakukan Rehab Dua Ruang Kelas

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:57 WIB

SD Negeri Sidoko 1 Gelar Kegiatan Rutinitas Belajar Sholat di Halaman Sekolah

Kamis, 24 April 2025 - 14:17 WIB

Konfirmasi dan Klarifikasi Lembaga MB-PKRI, MTsN 1 Prabumulih

Senin, 21 April 2025 - 17:47 WIB

Lembaga MB-PKRI CADSENA Akan Layangkan Surat Ke – Dua Dugaan Pungli Komite MTsN 1 Prabumulih

Berita Terbaru

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid meresmikan Pembangunan PT Kawasan Industri Karya Indah (KIKI) di Kecamatan Pakuhaji, (foto:istimewa)

Regional

Bupati Tangerang Resmikan Pembangunan PT KIKI Pakuhaji

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:27 WIB