iFAKTA.CO, NGANJUK – Pemilihan Kepala Desa di Desa Juruan Laok Sumenep Kecamatan Batu Putih yang digelar pada 7 November 2019 pukul 9.00 wib s/d 12.00 wib di Kabupaten Sumenep berlangsung ricuh.
Informasi yang berhasil dihimpun menyatakan, kerusuhan terjadi ketika para pendukung Bacakades Juruan Laok atas nama Sahmat dengan massa pendukung sebanyak kurang lebih 1000 orang mengadakan aksi pengrusakan pada salah satu TPS di Juruan Laok.
Menurut keterangan yang iFakta.co peroleh dari salah satu anggota Kepolisian Polres Nganjuk yang sedang bertugas di lokasi kejadian, peristiwa itu bermula pada pukul 09.00 wib ada segerombolan warga yang memaksa bertemu dengan Ketua Panitia.
“Kejadian itu bermula ketika beberapa warga menemui ketua panitia Hartono,mereka memprotes mengapa seorang warga bernama Samsul tidak masuk dalam DPT.Hartono berusaha memberi keterangan namun warga merasa tak puas dan langsung membabi buta menyerang Hartono dan merusak seluruh isi TPS,” kata Anggota Polres Nganjuk itu.
Menurutnya provokator itu di ketahui berinisial Ta, H, N, Mar, Mis, Sam, Mu, Mas, Ml dan It. Mereka memulai merusak meja dan kursi.
Melihat aksi kesepuluh orang itu, massa pendukung Bacakades Sahmat yang sekitar 1000 orang tanpa ada perintah langsung datang dan menduduki TPS itu serta merusak seluruh isi TPS hingga porak poranda.
Petugas Polres Nganjuk mengatakan massa itu menuntut jika Bacakades Sahmat tidak di loloskan dalam Pilkades 2019, maka mereka akan berupaya menggagalkan Pilkades di Desa Juruan Laok.
Masih menurut Anggota Polres Nganjuk yang enggan di sebut namanya ketika massa mulai anarkis dengan merobohkan tenda saat itu juga Kepolisian yang berjaga di sana meminta bantuan pada Brimob dan Anggota Siaga dari Res Sampang.
Kemudian pukul 10.30 wib Kapolres Sumenep AKBP Muslimin bersama PJU dan pasukan Dalmas Polres Sumenep tiba di lokasi TPS tersebut dan lengsung memberi pengarahan.
“Kami akan melakukan evakuasi kepada para Cakades menuju kantor Kecamatan Batuputih mengingat kondisi di TPS makin keruh,” kata Kapolres .
Kapolres juga meminta para petugas pengamanan tetap berjaga di sekitar lokasi TPS untuk antisipasi penumpukan massa.
Sekitar pukul 11.30 wib seorang provokator di amankan oleh petugas dalam kejadian tersebut Ketua Panitia Hartono di duga di aniaya oleh Bacakades Sahmat hingga baju Hartono sobek dan 2 buah Hanndphone miliknya di rampas oleh massa.
Tak hanya itu tas milik Wakil Bendahara Panitia Pilkades Juruan Laok ikut juga di rampas yang di dalamnya berisi uang senilai Rp 5.650.000,00 dan beberapa dokumen penting.
Dengan peristiwa penganiayaan dan pengrusakan seluruh isi TPS berakibat kotak suara, surat suara, bilik, meja kursi maupun tenda rusak berat dan tak bisa di gunakan lagi, sehingga Pilkades di desa Juruan Laok tersebut terpaksa gagal total.
Setelah dilakukan koordinasi antara Kapolres, Danramil dan Camat setempat akhirnya massa yang tadinya ricuh akhirnya mereda. Begitu petugas mengamankan 2 orang provokator kemudian massa berangsur-angsur bubar meninggalkan lokasi TPS Juruan Laok dan kondisi kembali kondusif. (May)