iFakta.co, Nganjuk – Tim Komunitas Nganjuk Perduli (KNP) memberikan bantuan berupa “bedah rumah” kepada dua janda tua Wagiyem dan Galiyem, warga Desa Sombron RT 04 RW 01 Kecamatan Loceret, Nganjuk, Jawa Timur.
Dua janda tua ini memiliki rumah terbilang tidak layak huni. Keberadaan rumah tak layak huni itu akhirya membuat Komunitas Nganjuk Peduli bersama – sama dengan Pemkab Nganjuk, TNI, Polri dan para relawan Nganjuk Perduli serta warga masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan bedah rumah.
Ketua Komunitas Nganjuk Peduli Supadi menjelaskan, jika Wagiyem dan Galiyem berhak untuk mendapatkan bantuan tersebut.
” Kami bersama instansi pemerintah terkait memberi bantuan berupa uang tunai material untuk merombak bangunan mbah Galiyem. Hal ini sudah dimulai sejak sebulan lalu selama 1 hari, namun terpaksa dihentikan lantaran sehari setelah rumah di pugar Wagiyem kakak Galiyem meninggal dunia lantaran sakit sejak lama,” kata Supadi kepada ifakta.co, 3 Oktober 2019.
Kematian Wagiyem makin menuai rasa haru semua pihak, sampai Wakil Bupati Nganjuk Marhein beserta Yuni Rahman (pelindung Nganjuk Peduli) turut berbela sungkawa dengan mendatangi rumah yang baru sehari dibedah itu.
Dalam pembongkaran rumah tersebut juga dibantu oleh Babinkamtibmas dan juga Bimaspol setempat.
“Namun untuk tenaga tukang semuanya dikerjakan relawan dan juga masyarakat sekitar,”imbuhnya.
Sementara untuk sumber dana bedah rumah menurut Supadi diperoleh dari wirausaha mandiri peduli Nganjuk, Pemda Nganjuk dan juga donatur.
“Tim Nganjuk Peduli telah berhasil membedah rumah sebanyak 15 rumah lebih di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk,” pungkas Supadi.
Sementara itu Bupati Nganjuk Mas Novi yang hadir bersama istri Yuni Rahman menjelaskan jika Pemda Nganjuk mengucapkan terima kasih pada OPD, camat, masyarakat Sombron dan Nganjuk peduli yang sudah bergotong-royong turut melaksanakan bedah rumah yang ditargetkan selesai dalam tiga hari.
“Saya mengintruksikan pada Dinsos untuk memberi bantuan program keluarga harapan dan meminta OPD terkait untuk memberi bantuan ayam petelor agar bisa di jual untuk kebutuhan sehari-hari,”kata Bupati Mas Novi.
Bupati menjelaskan berdasarkan data Dinas Permukiman jumlah rumah yang mengajukan dibedah sebanyak 16 ribu rumah. Dalam kurun waktu 3-4 tahun kedepan jumlah itu harus menurun hingga mencapai 10 ribu unit saja.
“Semuanya butuh proses, dari data sebelumnya 24 ribu dan sekarang turun menjadi 16 ribu. Ini merupakan prestasi yang luar biasa dan kami akan terus upayakan semaksimal mungkin,” katanya.
Mas Novi dalam kesempatan itu menghimbau bagi seluruh perusahaan untuk tertib membayar CSR karena dana itu yang akan distribusikan pada giat bedah rumah.
“Saya himbau agar para perusahaan tertib bayar CSR, karena dananya untuk kegiatan sosial,” tegasnya.
Mendapatkan rumahnya diperbaiki, mbah Galiyem mengucapkan terimakasih dan syukurnya pada Pemerintah Nganjuk dan juga Tim Nganjuk Peduli yang sudah merenovasi rumahnya menjadi layak huni meski masih belum selesai secara sempurna.
“Terima kasih kepada Pak Bupati yang sudah memperbaiki rumah saya menjadi lebih baik,” ujarnya ditemui ifakta.co dengan bahasa jawa. (may)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT