iFAKTA.CO, NGANJUK – Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto menemui ratusan mahasiswa Nganjuk yang tergabung dalam PMII dan juga BEM -BEM Perguruan Tinggi di Nganjuk, bertempat di Jl.Wilis Kramat Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk dalam giat silaturahmi dan doa bersama elemen mahasiswa se Kabupaten Nganjuk.
Di awali dengan sholat Goib dan doa bersama di Masjid Al-Furqon di dalam area kampus IAI Diponegoro. Hal itu ditujukan untuk mahasiswa Halo Oleo Kendari yang meninggal dunia saat melakukan demo penolakan RUU dan KUHP di Selawesi Tenggara.
Usai sholat Handono dalam sambutanya mengatakan belasungkawa yang dalam atas tragedi meninggalnya mahasiswa bernama Imawa Randi(21thn). Moment itu juga digunakannya untuk memperkenalkan diri pada sahabat sahabati (sebutan untuk Mahasiswa IAI).
Hadir pula 2 orang mantan aktifis PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yaitu Fauzi dan Diana .
Pada pertemuan itu Aliansi BEM Kabupaten Nganjuk maupun PMII cab Nganjuk menyatakan sikap yaitu berupa Tuntutan Aksi Solidaritas Mahasiswa Nganjuk yang di tujukan kepada Polres Nganjuk.
Aksi para mahasiswa itu di sampaikan dalam situasi dialog dengan tensi yang dingin. Ada 4 tuntutan yang di sampaikan secara langsung pada Kapolres.
Novita sebagai ketua PMII Cabang Nganjuk memberi gambaran dan pemikiran mahasiswa se Kabupaten Nganjuk terkait kasus yang terjadi di Sulawesi Selaran
Petisi itu berbunyi :
1. Usut tuntas kasus penembakan sahabat Randi Mahasiswa fakultas Perikanan dan ilmu kelautan UHO di Sulteng.
2.Mendesak Kapolda Sultengg untuk bertanggung jawab atas tindakan anggotannya.
3.Meminta Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara.
4.Menuntut Polri untuk melakukan pengamanan dan penegakan hukum secara adil dan objektif.
Empat point itulah yang menjadi target audiensi di adakannya peetemuan pada Minggu 29September 2019 di kampus IAI Diponegoro tersebut.
Menanggapi adannya desakan dan tuntutan dari Mahasiswa AKBP Handono menjawab n menyikapinya dengan sangat tenang.
“Mohon maaf para sahabat dan sahabati, saya setuju sekali dan sangat mendukung bila pelaku atas meninggalnya imawa Randy di usut secara tuntas,” ujar Kapolres.
Ia melanjutkan dalam hal ini Kapolri sudah menggandeng berbagai pihak baik internal maupun eksternal untuk melakukan investigasi. Jadi dimohon untuk menunggu hasil dari penyelidikan itu dirinya yakin pelaku akan mendapat sangsi yang setimpal.
“Tetapi untuk mendesak Kapolri melakukan pencopotan kepada Kapolda Sulawesi Tenggara itu bukanlah kewenangan saya. Kami punya lembaga kami punya mekanisme prosedural yang mengatur tentang kelembagaan kami, yang berhak menentukan adalah Mabespolri, apalagi itu bukan dalam wilayah kewenangan saya,” terang Kapolres.
Dialog antara ke dua pihak berlangsung cukup lama dan atas penjelasan serta arahan dari Kapolres Handono yang sangat bersahaja dan low profile dan dengan di bantu oleh Kasat intel AKP Agus Sutanto dalam merangkul aspirasi mahasiswa se kab Nganjuk akhirnya tensi yang mulai menghangat dapat di dinginkan lagi.
Di akhir ketika Kapolres di temui ifakta.co menjelaskan kalau Polres Nganjuk membuka pintu lebar-lebar untuk menampung aspirasi siapa saja dan apa saja yang menyangkut kepentingan kabupaten Nganjuk maka akan di dukung penuh oleh Polres Nganjuk.
“Saya akan meluangkan waktu saya untuk melakukan dialog heart to heart demi mendapatkan win-win solution bisa melalui warung kamtibmas ataupun operasi kencur. Silahkan adik- adik mahasiswa di kondisikan mari kita saling share apa dan bagaimana yang terbaik untuk kab Nganjuk agar tercapai guyup rukun tentrem kartoraharjo dan pesan saya tetap pertahankan kondusifitas yang kita punyai saat ini,” pungkas Kapolres Handono. (may/hd)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT