Soal Santri Keracunan, Puskesmas Investigasi Makanan di Pesantren

- Jurnalis

Kamis, 5 September 2019 - 08:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANGERANG – Kasus belasan santri pondok pesantren Pasar Kemis yang keracunan alergi beberapa hari lalu, Kepala Puskesmas Pasarkemis, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, dr Salwa menduga dipicu pola makan dan hidup sehari hari para santri itu.

“Ada beberapa anak-anak santri itu yang mempunyai penyakit lambung (maag) dan ada juga yang memang punya penyakit alergi,” ujar Salwa dilansir tangerangonline.di, Rabu (4/9/2019).

Sejauh ini, kata Salwa, memang penyebab keracunan para santri itu diduga karena mengirup udara yang tercemar limbah.

“Baru dugaan sementara, tapi nanti yang memastikan hasil laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Tangkab,” katanya.

Namun untuk memastikan adanya faktor internal dalam pesantren itu yang memicu keracunan, Puskemas melakukan investigasi dengan mengambil sampel makanan, jajanan dan minuman dari kantin sekolah itu.

Sekolah yang menyatu dengan rumah penduduk tersebut memiliki banyak tempat jajan. Selain warung yang disediakan di Ponpes, para santri juga kadang membeli jananan di warung sekitar.

Salah satu pengasuh Ponpes, Nanang mengatakan akan mengevaluasi sejumlah hal tersebut. “Akan kami evaluasi dan perbaiki,” kata Nanang.

Pesantren, kata dia, akan mengetatkan jajanan dan makanan para santri dan menghentikan kebiasaan menggunakan parfum. “Nanti kami larang,” katanya.

Sementara Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengatakan, dengan kejadian ini DLHK menerjunkan tim laboratorium.

“Tim tersebut kami undang untuk bersama-sama uji lab sebagai pembanding, adapun hasilnya 10 hari,” ujarnya. (amy/ham)

Berita Terkait

Agenda Rutinitas, Jajaran Anggota Polsek Kelapa Dua Melaksanakan Buka Puasa Bersama dan Sholat Berjamah
Masyarakat Kecamatan Rajeg Sambut Baik Gerakan Pasar Murah
Tinjau Banjir di Mustika Tigaraksa, Kapolsek Tigaraksa : Kita Telah Berkoordinasi Untuk Tangani Ini
Air Limbah Resto Bebek Carok Diduga Tumpah ke Jalan, Warga Ciledug Keluhkan Bau Tak Sedap
Panggilan Prank Masih Dominan, Masyarakat Diminta Bijak Gunakan NTPD 112
Taraweh Keliling PJU Polresta Tangerang & Polsek Balaraja di Masjid Al Falah Desa Telagasari Kecamatan Balaraja
Wabup Intan Hadiri Rakor Inflasi Daerah Se-Provinsi Banten Tahun 2025
Sambut Bulan Ramadhan 2025, Kapolresta Tangerang Gelar Baksos dan Buka Puasa Bersama

Berita Terkait

Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:12 WIB

Agenda Rutinitas, Jajaran Anggota Polsek Kelapa Dua Melaksanakan Buka Puasa Bersama dan Sholat Berjamah

Sabtu, 8 Maret 2025 - 14:34 WIB

Masyarakat Kecamatan Rajeg Sambut Baik Gerakan Pasar Murah

Sabtu, 8 Maret 2025 - 05:39 WIB

Tinjau Banjir di Mustika Tigaraksa, Kapolsek Tigaraksa : Kita Telah Berkoordinasi Untuk Tangani Ini

Sabtu, 8 Maret 2025 - 03:57 WIB

Air Limbah Resto Bebek Carok Diduga Tumpah ke Jalan, Warga Ciledug Keluhkan Bau Tak Sedap

Jumat, 7 Maret 2025 - 23:10 WIB

Panggilan Prank Masih Dominan, Masyarakat Diminta Bijak Gunakan NTPD 112

Berita Terbaru

Owner PT. Sentral Indotama Energi, Melissa bersama tim kuasa hukumnya, Rahmad Riadi, SH saat lakukan gugatan pailit PT. Transon Group ke PN Jakpus. (Foto: Istimewa).

Hukum & Kriminal

Perusahaan SIE Gugat Pailit PT Transon Group ke PN Jakpus

Sabtu, 8 Mar 2025 - 23:47 WIB

Tindaklanjuti Perda Nomor 8 Tahun 2007, Petugas Satpol PP Jakbar berhasil amankan 43 orang PPKS. (Foto: Istimewa).

Megapolitan

Petugas Satpol PP Jakbar Amankan 43 Orang PPKS

Sabtu, 8 Mar 2025 - 23:29 WIB