Begini Cara Kerja PPIH Kesehetan Pasca Armuza

- Jurnalis

Jumat, 16 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

iFakta.co|Jakarta – Pasca pelaksanaan rukun dan wajib haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna), petugas kesehatan, baik Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) maupun Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), diminta untuk tetap waspada terhadap kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia. Hal ini mengingat tren angka kesakitan dan kematian cenderung meningkat setelah fase Armuzna.

”Tetap semangat, tidak bisa berleha-leha. Perkuat visitasi dan pendekatan kepada jemaah,” pesan Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.

Petugas kesehatan akan sulit untuk bisa mengubah perilaku jemaah dalam waktu singkat. Oleh karenanya Eka meminta petugas kesehatan harus terus melakukan pendekatan untuk kepentingan ibadah jemaah haji.

Apabila jemaah sakit maka akan merugikan jemaah itu sendiri karena tidak dapat beribadah dengan optimal. Kapuskeshaji berharap ada jalinan hubungan dan kedekatan agar terbangun kepercayaan dari jemaah kepada petugas.

”Saat pendekatan kepada jemaah, jangan arogan, harus rendah hati. Posisikan diri kita sama seperti jemaah,” imbuh Eka.

Kapuskeshaji kembali mengingatkan tentang lima faktor risiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan para jemaah haji Indonesia. Kelima faktor tersebut harus terus menjadi perhatian bersama dan mesti dikendalikan.

Eka yakin jemaah haji Indonesia yang mengalami sakit atau meninggal dunia saat berhaji, tidak akan mengalami hal tersebut jika berada di Indonesia. Akan tetapi begitu mereka berada di Arab Saudi, dipicu dengan faktor lingkungan, metabolik dan perilaku, maka muncullah penyakit-penyakit yang belum ada sebelumnya.

Kemungkinan lain, penyakit bawaan yang sudah dimiliki di tanah air seperti hipertensi, jantung dan diabetes, saat di Indonesia bisa dikendalikan. Sayangnya setibanya di tanah suci justru tidak dapat terkontrol dan kambuh.

Kapuskeshaji mencontohkan tentang kekurangan cairan yang dapat memantik timbulnya penyakit. Kegagalan beradaptasi dengan lingkungannya dapat berakibat pada stres, yang pada ujungnya dapat membuat jemaah jatuh sakit.

”Untuk jemaah haji gelombang dua, tetap ingatkan tentang penggunaan APD (alat pelindung diri), sering minum dan makan buah-buahan,” tekan Eka.

Setelah menjalani prosesi di Armuzna yang sangat menguras energi, tentu jemaah akan sangat kelelahan. Di Mina, jemaah berjalan kaki puluhan kilometer selama empat hari untuk melontar jumroh. Sebagian dari mereka bahkan ada yang harus dirawat di Pos Kesehatan Mina karena kelelahan dan terkena sengatan panas (heat stroke).

Bagi jemaah gelombang pertama yang sebentar lagi akan pulang ke Indonesia melalui Jeddah, diminta supaya tetap menjaga asupan gizinya. Aktivitas yang membutuhkan stamina seperti umroh atau ziarah agar dikurangi frekuensinya.

Sementara bagi jemaah haji gelombang kedua yang akan kembali ke tanah air melalui Madinah, juga diimbau untuk tetap menjaga kesehatannya dengan cukup beristirahat, selalu menggunakan APD dan sesering mungkin minum air.

Kebiasaan ini bertujuan agar jemaah terhindar dari kelelahan dan penyakit. Pemerintah tentu berharap seluruh jemaah dapat menjadi haji mabrur dalam kondisi yang tetap sehat sampai kembali bertemu dengan keluarganya di daerah asalnya masing-masing.

(Sumber:Kemenkes/amy)

Berita Terkait

Dorong Industri Kosmetik, BPOM Gelar Cosmetic Toll Manufacturer Expo 2024
Gawat Pedagang Pil Koplo Akui Setor Uang ke Aparat, Warga Minta Kemenkes Tentukan Sikap
Babinsa Monitoring Urine dan Skrining HB di SMPN 2 Legok: Tidak Ada Temuan Pengguna Napza
Sahabat Kehidupan Salurkan Donasi Kepada Alwi (Yatim-Piatu) Yang Sakit Tumor
Cara ASICS Inspirasi Perempuan Indonesia Hidup Sehat Kirim Pelari ke Sydney Marathon
Pakons Prime Hotel Bersama PSMTI Banten Gelar Donor Darah
BNN Tangerang Beri Edukasi Tentang Bahaya Narkoba
Gebyar Cegah Stunting di Tangsel, Pemkot Lakukan Pemeriksaan Gratis untuk Ibu Hamil dan Balita

Berita Terkait

Selasa, 17 September 2024 - 13:15 WIB

Dorong Industri Kosmetik, BPOM Gelar Cosmetic Toll Manufacturer Expo 2024

Minggu, 15 September 2024 - 22:32 WIB

Gawat Pedagang Pil Koplo Akui Setor Uang ke Aparat, Warga Minta Kemenkes Tentukan Sikap

Sabtu, 14 September 2024 - 17:40 WIB

Babinsa Monitoring Urine dan Skrining HB di SMPN 2 Legok: Tidak Ada Temuan Pengguna Napza

Sabtu, 14 September 2024 - 13:34 WIB

Sahabat Kehidupan Salurkan Donasi Kepada Alwi (Yatim-Piatu) Yang Sakit Tumor

Senin, 9 September 2024 - 21:27 WIB

Cara ASICS Inspirasi Perempuan Indonesia Hidup Sehat Kirim Pelari ke Sydney Marathon

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca